Selain itu, kata dia, strategi menghadapi pandemi Covid-19 di masa pemerintahan Jokowi berhasil, dan saat ini mulai bergerak ke arah perbaikan ekonomi secara nasional.
"Jokowi juga memberikan legacy bagi bangsa ini sebagai seorang warga negara yang tidak memiliki darah ningrat dan berasal dari masyarakat sipil, namun dapat terpilih sebagai Presiden dalam pemilihan langsung. Ke depan kita harus menyiapkan para pemimpin yang memiliki nilai-nilai kenegarawanan," lanjutnya.
Senada, Ketua Umum Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma menyebut, Jokowi telah meninggalkan legacy yang layak diakui semua warga Indonesia. Dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, Jokowi adalah Bapak Indonesia Sentris. Presiden Jokowi ingin memberikan warisan Indonesia Sentris pada akhir pemerintahannya.
"Ia ingin memberikan pemerataan pembangunan dan pemerataan SDM bagi seluruh rakyat Indonesia. Segala sektor harus merata agar terwujud keadilan bagi anak bangsa," ujarnya.
Baca Juga: Di Lapangan Tiananmen, Akhirnya Bendera Merah Putih Berkibar karena Jokowi
Gusma memberi contoh perhatian Jokowi kepada wilayah Indonesia Timur sangat besar. Daerah pinggiran menjadi prioritas. Banyak daerah terluar yang tertinggal dan itu perlu dibangun agar ada pemerataan. Saat ini, pembangunan infrastruktur tidak lagi berorientasi Jawa-sentris tetapi Indonesia sentris.
"Jadi legacy Jokowi adalah tidak boleh ada satu daerah di Indonesia yang tertinggal. Semua harus merasakan pembangunan infrastruktur dan pembangunan SDM. Maka semangat dan visi Jokowi ini harus dilanjutkan oleh generasi muda, sehingga kita dapat menjadi lima negara terbesar dunia di tahun 2045. Karena itu program Pemuda Negarawan Menuju Indonesia Emas 2045 kami canangkan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: