Tantangan budaya digital saat ini tengah dihadapkan pada berbagai kondisi dampak dari globalisasi, seperti mengaburnya wawasan kebangsaan, menipisnya kesopanan, media digital yang lebih banyak menjadi panggung untuk budaya asing.
"Pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika akan membawa warga digital untuk mawas diri dan memiliki perilaku beretika di dunia digital," kata Dosen STIE Mandala & PMII, Zainul Hasan, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, pada Senin (25/7/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Literasi Digital, Ingat Toleransi Saat di Media Sosial
Budaya bermedia digital merupakan kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun menurut Zainul, media digital bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk promosi budaya Indonesia yang bisa membawa dampak positif bagi pelestarian budaya. Namun, di media sosial, bahkan masyarakat Indonesia dikenal sangat barbar. Ada sikap rasisme, saling mengejek, hingga perundungan di dunia maya.
Lebih lanjut dia mengatakan, hal itu terjadi karena sedikitnya pengetahuan akan hak-hak digital, kebablasan dalam kebebasan berekspresi, kurangnya toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, serta menghilangnya batas-batas privasi termasuk pelanggaran etika dalam hak cipta dan kekayaan intelektual.
Pemahaman akan pengetahuan dasar akan nilai-nilai Pancasila dan Bhinenka Tunggal Ika harus menjadi landasan kecakapan digital. Etika digital yang menerapkan budaya menghargai dan toleransi harus disadari setiap orang sehingga pemanfaatan Teknologi Informasi Komputer (TIK) bisa maksimal. Di samping itu, perlu adanya pengetahuan dasar mencintai produk dalam negeri dan pengetahuan akan hak-hak digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum