Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wapres Maruf Amin Tegaskan, Sektor Energi Indonesia Harus Mandiri!

Wapres Maruf Amin Tegaskan, Sektor Energi Indonesia Harus Mandiri! Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah memiliki pekerjaan rumah guna mengembalikan kemandirian sektor energi di Indonesia. Hal itu dikatakan oleh Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada pada opening speech pada acara Forum Kapasitas Nasional II Tahun 2022, Hall JCC, Rabu (27/7/2022).

Menurutnya, Peningkatan produksi migas harus terus diupayakan bersama, agar kontribusi migas terhadap perekonomian nasional tetap terjaga, tentunya dengan mengedepankan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi.

Baca Juga: Wapres Maruf Amin Beberkan Kontribusi Hulu Migas bagi APBN, Gak Bisa Diremehin!

"Terlebih saat ini kita menghadapi kondisi pasokan energi dunia yang tidak normal, krisis iklim, perang, maupun ancaman stagflasi yang dikhawatirkan menghambat upaya pemulihan ekonomi global," ucap Wapres.

Untuk itu, Wapres mendukung upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM dan SKK Migas dalam mewujudkan target lifting minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 juta standar kaki kubik pada tahun 2030. Di samping itu, realisasi investasi sektor hulu migas tahun ini memang belum optimal. Berdasarkan data SKK Migas, hingga semester I 2022 realisasi investasi sektor hulu migas baru mencapai 4,8 miliar dolar AS atau 36% dari target investasi tahun ini sebesar 13,2 miliar dolar AS.

"Untuk mendorong peningkatan investasi hulu migas, saya minta agar Menteri ESDM dan juga Menteri Investasi merumuskan langkah-langkah yang dapat memberikan daya tarik fiskal bagi investor. Harga minyak dunia sudah menyentuh 117 dolar AS per barel dan harga gas 90 dolar AS per MMBTU, sehingga saat ini merupakan momentum terbaik untuk menarik investasi di hulu migas. Apabila ada perizinan yang menghambat, agar dipangkas," jelas Wapres.

Wapres juga meminta agar semua pihak dapat bersinergis dalam peningkatan produksi dalam negeri melalui berbagai dukungan seperti pendanaan, peningkatan kapasitas teknologi dan kualitas tenaga kerja, percepatan proses sertifikasi, maupun berbagai aturan yang mendukung peningkatan produksi dalam negeri.

Baca Juga: ACT Keterlaluan, "Merusak Agama", Ruhut Sitompul Sampai Naik Darah: Tersangkanya Perlu Hukuman Mati!

"Beberapa program yang sudah dijalankan dalam industri hulu migas termasuk business match making antara penyedia barang dan jasa, KKKS, dan UMKM agar terus dilakukan untuk memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pemanfaatan produk dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri," tegas Wapres.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: