Tren Harga Apartemen Masih Lemah: Jadi Instrumen Investasi yang Potensial untuk Jangka Panjang
Apartemen masih mengalami tren harga yang lemah pada kuartal II-2022. Hal ini disebabkan permintaan apartemen masih belum menunjukkan adanya perbaikan.
"Penjualan masih relatif lemah karena pembeli masih sangat berhati-hati," ujar Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia, dalam Second Quarter 2022 Jakarta Property Market Update JLL Indonesia, Rabu (27/7/2022).
Berdasarkan laporan JLL, apartemen memiliki tingkat penjualan yang baik pada 2014, dengan persentase 74% untuk seluruh produk yang ditawarkan di pasar. Namun, sejak 2015, tren penjualan apartemen terus menurun hingga berada di angka 62%.
Baca Juga: Daya Beli Membaik, Emiten Properti Yakin Pasar Domestik Pulih Tahun Ini
Kondisi itu makin diperparah dengan serangan pandemi pada 2020 lalu. Alih-alih membangun unit properti baru, para pengembang lebih fokus untuk memasarkan unit apartemen yang sudah ada.
"Dengan permintaan terbatas, harga juga relatif tidak ada pergerakan. Pengembang cenderung menarik pembeli dengan menawarkan cara pembayaran yang menarik dan tidak menaikkan harga," jelas Yunus.
Meski bukan kabar baik bagi pengembang, namun masyarakat dapat memanfaatkan kondisi itu dengan menjadikan apartemen sebagai instrumen investasi.
"Tapi, investasi yang dilakukan harus berupa investasi jangka panjang," imbuhnya.
Dia merekomendasikan masyarakat memilih unit apartemen yang berada di lokasi strategis. Dengan begitu, apartemen akan mendapatkan reaksi yang baik saat akan dijual nantinya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: