Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja, mengatakan bahwa harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) pekan ini melesat naik.
"Kenaikan harga CPO kemarin mengekor kenaikan minyak saingan, yakni minyak kedelai. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade ditutup naik 1,7 persen dan harga minyak kedelai di Dalian berakhir melesat 5,2 persen dan menjadi kenaikan terbesar sejak empat bulan," kata Defris, dilansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Riau pada Kamis (28/7).
Baca Juga: Harga CPO Menguat, TBS di Tingkat Petani Naik
Sementara itu, harga minyak kedelai yang melonjak tersebut dipicu oleh kekhawatiran akan cuaca dan short covering. Minyak sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
"Maka dari itu, ketika harga minyak saingan naik, harga CPO akan ikut terkerek naik," jelasnya.
Selain itu, penghapusan Pungutan Ekspor sementara nyatanya dapat memberikan angin segar bagi perusahaan produsen CPO, setidaknya dalam jangka pendek karena perusahaan dapat menurunkan biaya produksinya.
"Tentunya juga akan mendorong kinerja perusahaan kelapa sawit dan menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham di lantai bursa," kata Defris mengutip pernyataan Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee.
Defris juga menambahkan bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan ekspor CPO serta untuk mengimbangi penurunan harga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum