Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cari Investor Baru Lewat Rights Issue, Ini Rencana Besar HK Metals Utama

Cari Investor Baru Lewat Rights Issue, Ini Rencana Besar HK Metals Utama Kredit Foto: Ist

Tahun 2021, HKMU masih mencetak rugi bersih Rp 230,54 miliar dari tahun 2020 rugi bersih Rp 221,51 miliar, sementara itu pendapatan HKMU mencapai Rp 389,71 miliar, turun 30,40% dari tahun sebelumnya Rp 559,95 miliar.

Direktur Keuangan HKMU Pratama Girindra Wirawan mengatakan perseroan tetap fokus memperbaiki kinerja bisnis. Per kuartal I-2022, HKMU mencetak penjualan Rp 120,49 miliar, turun 7,5% dari periode yang sama tahun lalu Rp 130,31 miliar dan masih mencatat rugi Rp 13,70 miliar dari Rp 3,06 miliar.

Kontributor terbesar penjualan yakni manufaktur aluminium Rp 67,30 miliar, disusul baja ringan Rp 23,85 miliar, dan manufaktur toilet dan sanitary wares Rp 11,14 miliar. Pendapatan manufaktur toilet ini bahkan naik 13% dari sebelumnya Rp 9,86 miliar. Kenaikan juga dicatatkan dari perdagangan stainless steel Rp 5,36 miliar dari Rp 1,21 miliar dan trading coil Rp 3,09 miliar dari Rp 371,34 juta.

Adapun kewajiban HKMU tercatat Rp 484,94 miliar, dengan ekuitas Rp 214,18 miliar sehingga debt to equity ratio (DER) di level 2,26 kali, dengan aset Rp 699,11 miliar.

Baca Juga: Emiten Produsen Beras Ini Bagikan Dividen 61% dari Laba Bersih 2021

Jodi Pujiyono Susanto, Direktur & Corporate Secretary HKMU, menambahkan pada Q1-2022 pasar sebenarnya masih belum pulih karena dampak kenaikan kasus Covid-19 varian omicron. Penurunan laba kotor menjadi Rp 11,70 miliar dari Rp 15,23 miliar juga akibat kenaikan harga komoditas, sebagai imbas perang Rusia–Ukraina yang sangat mempengaruhi harga bahan baku produksi.

"Kami bersyukur di tengah kondisi pasar yang masih berat, kami mampu meraih penjualan kuartal I-2022. Secara konsolidasi turun karena tahun lalu masih ada kontribusi dari divisi manufaktur stainless steel yang kini sudah didivestasi," kata Jodi. 

Kuncoro mengatakan tahun lalu perseroan melakukan proses restrukturisasi keuangan dengan kreditur perbankan dan supplier untuk mendongkrak nilai ekonomi. Di sisi operasional, perseroan melakukan transformasi jalur distribusi dari bahan baku sampai barang jadi untuk meningkatkan keberlanjutan usaha.

Pada 28 April 2022, perseroan juga menyelesaikan rangkaian proses restrukturisasi utang anak usaha PT Karya Bumimas Persada (KBP) dengan PT Bank BTPN Tbk. “Tahun lalu, kami beralih fokus dari bisnis trading ke bisnis manufaktur. Hal ini didorong dengan aksi korporasi dengan melakukan divestasi beberapa anak perseroan,” uccap Kuncoro. 

Beberapa anak usaha yang dilepas yakni PT Dantool Karya Teknik Utama (DKTU), PT Hakaru Metalindo Perkasa (HMP), dan PT Metalutama Perkasa Jaya (MPJ). Saat ini anak usaha HKMU yakni PT Handal Aluminium Sukses (HAS), PT Rasa Langgeng Wira (RLW), dan KBP. 

Kuncoro menegaskan, tahun ini merupakan momentum dengan adanya aksin booster tidak berbayar kepada seluruh rakyat Indonesia. “Hal ini menambah optimisme pemulihan ekonomi Indonesia akan cepat tercapai. Kami yakin akan prospek tahun ini dengan pertimbangan bahwa distribusi vaksin Covid-19 sudah banyak tersebar dan berharap pandemi akan menjadi endemi. Pada kondisi ini, industri manufaktur akan mendapatkan dampak positif secara langsung,” tutupnya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: