Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apresiasi Jokowi, Gobel Yakin Investasi Jepang Bisa Perkuat SDM Indonesia

Apresiasi Jokowi, Gobel Yakin Investasi Jepang Bisa Perkuat SDM Indonesia Kredit Foto: Warta Ekonomi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel menyambut baik hasil kunjungan Presiden Joko Widodo alias Jokowi ke Jepang.

“Investasi Jepang di Indonesia harus memperkuat peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Jadi poinnya bukan mempekerjakan orang tapi memanusiakan manusia,” katanya, Kamis, 28 Juli 2022.

Baca Juga: Dongkrak UMKM, Rachmat Gobel Dukung Inovasi Mi Berbahan Singkong

Hal itu ia sampaikan menanggapi hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Jepang dua hari ini. Presiden diterima Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako. Selain itu, Presiden juga bertemu 10 CEO perusahaan-perusahaan di Jepang seperti Toyota, Mitsubishi, Denso, Sharp, Sojitz, Inpex, dan Kansai. Ia juga bertemu Presiden Asosiasi Persahabatan Jepang-Indonesia Fukuda Yasuo dan Ketua Liga Persahabatan Parlemen Jepang-Indonesia Nikai Toshihiro. Presiden menyatakan, PM Jepang berkomitmen memperkokoh investasi Jepang di Indonesia di bidang otomotif dan pangan serta kerja sama dalam pengembangan wirausaha dan lingkungan hidup.

Sedangkan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan sejumlah perusahaan Jepang akan memperluas investasinya di Indonesia dengan nilai total 5,2 miliar dollar AS atau Rp75,4 triliun. Jepang adalah investor terbesar kedua di Indonesia setelah Singapura. Selain itu, investasi Jepang di Indonesia juga meningkatkan ekspor Indonesia keluar negeri.

“Ini karena Jepang menjadikan Indonesia sebagai basis ekspor untuk produk-produknya seperti otomotif, elektronika, baterai, dan alat kesehatan. Jadi ini membantu devisa Indonesia,” kata Gobel.

Gobel mengatakan, investasi Jepang tak banyak membawa tenaga kerja dari negara asalnya.

“Jepang selalu memberdayakan tenaga kerja dari negara setempat. Dengan demikian terjadi transfer of skill dan transfer of knowledge, sehingga kualitas sumber daya setempat mengalami peningkatan. Ini penting sebagai bagian dari tahapan transfer of technology dan penguasaan proses industri,” katanya.

Menurutnya, Jepang tidak begitu menghadapi problem kependudukan sehingga tidak membutuhkan pengerahan tenaga kerjanya ke negara yang menjadi tujuan investasinya. Hal ini, katanya, dibuktikan pada proyek-proyek infrastruktur, pertambangan, dan industri yang dibangun Jepang seperti pelabuhan Patimban maupun pembangunan MRT di Jakarta.

Baca Juga: Usai Hari Kemerdekaan KIB Akan Bicara Soal Sosok Penerus Jokowi

“Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia tentu berkepentingan terhadap penyerapan angkatan kerjanya. Jadi terjadi simbiosis yang sangat menguntungkan bagi Indonesia,” katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: