Bukan Pakai Adat Arab, Anies Nikahkan Puterinya dengan Adat Jawa, Begini Alasannya...
"Mengingat pernikahan merupakan ibadah mulia dan sakral, prosesi akad nikah ini juga dilengkapi dengan khotbah nikah yang dibawakan oleh Ustaz Nasir Mansur, seorang ulama asal Jakarta dan lulusan Al Maliki Makkah. Isi khotbah nikah yang dibawakan Ustaz Nasir sama dengan yang disampaikan Nabi Muhammad SAW saat menikahkan puterinya, Fatimah Az-Zahra," terangnya.
"Setelah khotbah nikah, dilanjutkan prosesi ijab kabul. Sebagai wali nikah, Anies Baswedan langsung mengucapkan ijab yang diikuti dengan kabul oleh mempelai pria. Hadir juga Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Pademangan, H. Saepulloh, M.A. untuk melakukan pencatatan administrasi pernikahan. Dua saksi pernikahan merupakan orang terdekat keluarga, yaitu paman dari mempelai pria dan kakek dari mempelai wanita," tutupnya.
Abdillah Rasyid Baswedan, adik kandung Anies Rasyid Baswedan, menyampaikan alasan dikenakannya adat Jawa jadi konsep pernikahan Ali dan Mutiara.
“Prosesi penuh dengan nilai-nilai agama dan budaya. Kedua mempelai menggunakan pakaian adat Jawa, yaitu Yogyakarta,” ujarnya usai mengikuti prosesi akad nikah Mutiara Annisa Baswedan dan Ali Saleh Alhuraebi, Jumat (29/7/2022).
Saat resepsi, Tia mengenakan kebaya kutu baru berbahan velvet warna pink dan kain batik Yogya motif sido asih dan latar cemeng, sedangkan Ali mengenakan surjan dan kain batik Yogyakarta dengan motif sido asih dan latar cemeng.
Menurutnya, pakaian adat Jawa (Yogyakarta) juga digunakan Anies Baswedan dan Fery Farhati pada saat melangsungkan akad nikah pada 11 Mei 1996. “Selain pakaian adat yang sama, kisah Tia [Mutiara Baswedan] dan Ali ini sama dengan kisah Bapak Anies Baswedan dan Ibu Fery Farhati, yaitu sama-sama dipertemukan di kampus.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: