Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf Berupaya Tingkatkan Partisipasi Publik dalam Presidensi G20 Indonesia

Kemenparekraf Berupaya Tingkatkan Partisipasi Publik dalam Presidensi G20 Indonesia Kredit Foto: Kemenparekraf

Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sesmenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani mengatakan, seminar nasional ini makin mampu meningkatkan semangat kebangkitan dan optimisme dalam rangka menyambut rangkaian penyelenggaraan The 2nd Tourism Working Group Meeting G20, Tourism Ministerial Meeting G20, dan perayaan World Tourism Day pada September 2022.

"Pemulihan pariwisata ini ditujukan tidak hanya terbatas bagi negara-negara anggota G20, tetapi juga untuk seluruh dunia," ujar Ni Wayan Giri Adnyani.

Baca Juga: Menparekraf Optimalkan Papan LED Gedung Sapta Pesona Promosikan Pariwisata

Saat ini, kata Giri, Kemenparekraf sedang menunggu feedback dari negara anggota dan undangan terhadap Bali Guideline. Nantinya, saran dan rekomendasi dari semua delegasi akan dipertimbangkan dalam proses penyempurnaan Bali Guideline.

"Pembahasan pada Tourism Working Group kedua nanti adalah finalisasi G20 Bali Guidelines dan penyusunan komunike antara Menteri Pariwisata di Bali yang akan diadopsi pada Tourism Ministerial Meeting G20 pada 26 September 2022," kata Giri.

Sementara Plt. Deputi Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf yang juga Staf Ahli Menparekraf bidang Pengembangan Berkelanjutan dan Konservasi Frans Teguh menyampaikan, saat ini pihaknya sedang mengembangkan draf pertama dari Komunike Menteri yang akan didistribusikan menjelang pertemuan Tourism Working Group kedua di Bali.

"Dokumen ini akan menjadi hasil yang ingin kami bahas dan dukung dalam Tourism Working Group kedua nanti. Pada tingkat nasional, kami telah melakukan serangkaian webinar untuk memperkaya perspektif kami tentang diskusi di pertemuan Tourism Working Group yang pertama dan kami berencana untuk melakukan lebih banyak webinar lainnya bahkan dengan organisasi internasional, sebelum pertemuan Tourism Working Group kedua termasuk yang saat ini sedang dilaksanakan," ujar Frans Teguh.

Seminar itu menghadirkan lima orang narasumber: Wakil Ketua Bali Tourism Board I Nyoman Astama; Co-Founder Traveloka, Albert; Policy Analyst/Lead Economist UN Women, Poppy Ismalina; CEO Jejak.in, Arfan Arlanda; serta Founder Foreign Policy Community of Indonesia, Dino Patti Djalal.

Kelima narasumber membawakan topik yang kaitannya dengan 5 pilar aksi dalam Bali Guideline dengan berbagi pandangan dan pengalaman serta praktik terbaik yang mereka lakukan dalam usaha memulihkan perekonomian melalui sektor parekraf. Mulai dari pemberdayaan perempuan, inovasi digital, peningkatan SDM, climate action, dan kebijakan dalam kerangka kerja sama multilateral.

Para narasumber sepakat bahwa inovasi digital menjadi salah satu solusi terbaik dalam upaya mendukung capaian pemulihan ekonomi di sektor parekraf. "Digitalisasi merupakan solusi bagi para perempuan agar dapat beraktivitas sambil melakukan kegiatan domestiknya. Perlu adanya pelatihan dan capacity building yang meningkatkan kemampuan perempuan dalam menggunakan teknologi,"  kata Policy Analyst/Lead Economist UN Women, Poppy Ismalina.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: