Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sariguna Primatirta Catat Kenaikan Penjualan 24% Sepanjang Semester Pertama 2022

Sariguna Primatirta Catat Kenaikan Penjualan 24% Sepanjang Semester Pertama 2022 Aktivitas produksi AMDK di pabrik CLEO yang menggunakan mesin canggih. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) pertama di Indonesia yang mendapatkan ISO 22000 : 2005 dengan diferensiasi Air Murni dan menggunakan kemasan yang ramah lingkungan, terus ekspansi bisnis dengan menambah pembangunan pabrik pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di sejumlah wilayah Indonesia. Untuk mendukung hal tersebut, tahun ini CLEO menargetkan menambah 3 pabrik baru | Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten yang memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek CLEO, yakni PT Sariguna Primatirta Tbk (CELO) membukukan pertumbuhan positif pada paruh pertama tahun ini. Penjualan bersih CLEO naik 24% menjadi Rp655,06 miliar pada semester pertama tahun 2022.

Manajemen mengungkapkan, laba bersih CLEO ikut bertumbuh 12% dari Rp91,76 miliar per Juni 2021 menjadi Rp102,88 miliar per Juni 2022. Beban pokok penjualan Perseroan meningkat 31% menjadi Rp392,41 miliar, dibandingkan Rp300,27 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu disebut sebagai konsekuensi atas kenaikan harga material unyuk kemasan dan adanya perubahan komposisi penjualan. 

Baca Juga: Gara-Gara GoTo, Astra International Cuan Kotos-Kotos Hanya dalam Setengah Tahun!

Dalam hal komposisi penjualan, terdapat kenaikan penjualan pada kategori produk yang mempunyai kandungan biaya material lebih tinggi, yaitu produk dengan kemasan kecil.

Untuk menyiasati kenaikan harga material kemasan tersebut, Perseroan meningkatkan penggunaan kemasan berbahan daur ulang atau yang disebut dengan r-PET untuk beberapa produk. 

Sementara itu terkait kegiatan ekspansi usaha, saat ini Perseroan tengah membangun tiga pabrik baru di Balikpapan, Palangkaraya, dan Palembang. Dengan pembangunan tiga pabrik baru tersebut, jumlam pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) perseroan yang saat ini ada 27 pabrik akan meningkat menjadi 30 pabrik, tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. 

“Kami masih terus membuka pabrik baru, karena penting bagi perusahaan air minum dalam kemasan untuk memiliki pabrik di dekat konsumen. Karena sifat air yang berat dan memakan tempat menjadikan biaya distribusi mahal. Oleh karena itu, kita harus mendekatkan diri ke konsumen untuk menekan biaya distribusi,” kata Wakil Direktur Utama CLEO, Melisa Patricia.

Lebih jauh, untuk terus meningkatkan kepercayaan pelanggan, CLEO berkomitmen untuk memproduksi air minum dalam kemasan (AMDK) yang berkualitas dan ramah lingkungan. Sebagai wujud dari komitmen tersebut, sejak awal berdiri CLEO telah menggunakan Galon yang terbuat dari bahan bebas BPA (Bisfenol-A) sehingga kemurnian dan kesehatan air didalamnya terjamin. Sebagaimana diberitakan berbagai media masa, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam temuannya mengungkapkan, kandungan BPA di atas ambang batas yang ditentukan dapat berdampak pada kesehatan balita dan gangguan kesuburan pada orang dewasa. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: