Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Orang WHO Beber Proses Penularan Cacar Monyet ke Ibu Hamil, Simak!

Orang WHO Beber Proses Penularan Cacar Monyet ke Ibu Hamil, Simak! Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Washington -

Seorang ibu hamil di Amerika Serikat dilaporkan terinfeksi cacar monyet (monkeypox). Cacar monyet juga sempat ditemukan pada dua anak di AS.

Sekarang ada lebih dari 3.500 kasus cacar monyet yang tercatat di AS, dan ada lebih dari 19.000 kasus di seluruh dunia. Hal ini membuktikan bahwa kasus cacar monyet tak hanya ditemukan pada kasus sesama jenis.

Baca Juga: Jangan Panik! Pemerintah Pastikan Belum Ditemukan Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Sejauh ini, sebagian besar kasus cacar monyet dalam wabah global ini terjadi di antara pria yang berhubungan seks dengan pria. Tetapi, para ahli selalu menekankan bahwa virus dapat menyebar ke orang-orang di luar populasi tertentu, seperti yang ditunjukkan oleh kasus pada ibu hamil.

Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan beberapa cara penularan cacar monyet.

Tidak ada cukup data yang tersedia untuk menyimpulkan apakah orang hamil lebih rentan terhadap cacar monyet atau jika virus menyebabkan gejala yang lebih parah selama kehamilan menurut CDC.

Konon, ada kasus keguguran spontan, lahir mati, dan kelahiran prematur yang terdokumentasi dalam kasus infeksi monkeypox yang dikonfirmasi selama kehamilan.

Anak-anak di bawah 8 tahun, orang-orang yang mengalami gangguan kekebalan dan mereka yang memiliki riwayat kondisi kulit tertentu, seperti eksim, juga lebih mungkin mengalami komplikasi parah, kata CDC.

Selain penularan melalui kontak seksual, cacar monyet juga dapat menyebar di rumah tangga melalui kontak dekat antar manusia. Misalnya seperti berpelukan dan berciuman, dan pada handuk atau tempat tidur yang terkontaminasi.

Gejalanya

Biasanya, cacar monyet dimulai dengan gejala yang bisa menyerupai flu, seperti kelelahan, demam, dan sakit kepala. Faktanya, beberapa orang yang terkena cacar monyet dalam wabah ini awalnya mengira gejala mereka sebagai jet lag.

Kemudian muncul ruam atau lesi cacar monyet mungkin mulai terlihat seperti jerawat atau melepuh dan dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat. Ruam berubah melalui beberapa tahap yang berbeda sebelum akhirnya mengelupas dan meninggalkan kulit baru.

Namun, dalam wabah ini, pola gejalanya sedikit berbeda. Orang mungkin tidak pernah memperhatikan atau mengalami gejala awal seperti flu, misalnya, atau mereka mungkin mengalami gejala tersebut setelah ruam muncul.

Juga, lesi dalam wabah ini paling sering muncul di daerah mukosa, terutama alat kelamin, anus dan mulut. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: