Tumbuh 8,9%, BNI Sukses Salurkan Kredit Rp620,42 Triliun di Semester I 2022
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) pada semester I 2022, berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp620,42 triliun, naik semakin positif dengan pertumbuhan 8,9% (YoY) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Salah satu program yang patut diperhitungkan sebagai pendorong realisasi kredit terutama di segmen kecil dan menengah adalah Program BNI Xpora. Selama semester I 2022 saja, BNI Xpora telah berhasil melakukan penyaluran kredit senilai Rp 7,2 triliun. Bahkan hingga Juni 2022, penyaluran kredit kepada debitur UMKM yang berorientasi ekspor telah mencapai Rp 22,1 triliun dengan jumlah debitur mencapai 39.000 debitur.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini mengutarakan, BNI mampu mendorong kinerja fungsi intermediasi semakin kuat pada kuartal kedua 2022. Kredit di segmen korporasi masih menjadi motor akselerasi kredit BNI. Baca Juga: Terbang Tinggi, BNI Cetak Laba Bersih Rp8,8 Triliun di Semester I 2022
"Selama kuartal kedua 2022 ini, BNI menyalurkan pencairan kredit Rp 74,3 triliun, lebih tinggi dibandingkan di kuartal kedua 2021 yang mencapai Rp 59,3 triliun. Pencairan kredit di kuartal kedua 2022 ini utamanya disalurkan kepada top tier debitur korporasi," ujarnya di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Akselerasi penyaluran kredit ini, lanjut Dia, menjadikan pembiayaan ke segmen Korporasi Swasta yang tumbuh 14,7% YoY menjadi Rp 205,3 triliun; segmen large commercial yang tumbuh 31,2% YoY menjadi Rp 48,5 triliun; segmen small juga tumbuh 10,2% yoy dengan nilai kredit Rp 100,2 triliun. Secara keseluruhan kredit di sektor Business Banking ini tumbuh 7,7% YoY menjadi Rp 512,3 triliun.
“Sektor ekonomi yang dibidik di segmen business banking adalah sektor manufaktur, perdagangan, pertanian, transportasi dan pergudangan, serta telekomunikasi. BNI juga masuk pada sektor ekonomi hijau seperti energi baru dan terbarukan,” katanya.
Dari sisi kredit konsumer, Novita mengatakan, BNI mampu mencetak kinerja positif di bisnis kredit payroll dengan pertumbuhan 19,6% YoY menjadi Rp 39,1 triliun dan kredit pemilikan rumah yang tumbuh 7,6% YoY menjadi Rp 51,2 triliun.
“Dengan brand consumer banking BNI yang semakin kuat, BNI mampu meningkatkan daya saing, sambil meluncurkan berbagai inovasi guna meningkatkan daya tarik produk konsumer dalam berkompetisi dengan peers,” sebutnya.
BNI berharap tren kinerja ekonomi pada semester kedua tahun 2022 akan kembali membuat fungsi intermediasi dan kinerja BNI semakin kuat. Dengan semakin kuatnya potensi pertumbuhan debitur green banking, BNI tetap optimistis pertumbuhan kredit sampai dengan akhir tahun antara 7% hingga 10% pada tahun ini.
“Dengan tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, dan transformasi yang kami lakukan sudah mulai menunjukkan hasil, maka kami pun berharap laba tahun ini mampu menembus rekor laba tertinggi sepanjang sejarah BNI,” imbuhnya. Baca Juga: Keren! Kredit Perbankan Tumbuh 10,66% di Tengah Tekanan Inflasi dan Ekonomi Global
Novita meyakini, ruang untuk ekspansi BNI masih sangat terbuka yang ditunjukkan dari loan to deposit ratio (LDR) yang berada pada posisi 90,1%. Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada pada posisi kuat 18,42%.
Peningkatan kinerja yang baik tersebut diiringi oleh penguatan kualitas aset perusahaan yang ditopang berbagai faktor, perbaikan Loan at Risk (LaR) ke posisi 19,6% (termasuk kredit restrukturisasi karena Covid - 19), dan non-performing loan (NPL) yang menurun ke level 3,2%. Cost Of Fund atau Biaya Dana semakin efisien di level 1,4%, serta Net Interest Margin stabil di 4,7%. Dengan kondisi tersebut, maka laba bersih BNI tercatat mencapai Rp8,8 triliun, atau tumbuh 75,1% secara tahunan atau year-on-year.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman