Empat wilayah di Jawa Barat yaitu, Kota Bandung, Kota Ciamis, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat bersiap menyambut analog switch off (aso) tanggal 25 agustus 2022.
Berbagai persiapan telah di lakukan pemerintah demi mensukseskan analog switch off di empat daerah Jawa Barat tersebut.
Baca Juga: Sopan Santun Berinternet di Tengah Perbedaan Kultural Pengguna Media Digital
Salah satunya adalah dengan masifnya sosialisasi pembelian set top box yang tersertifikasi klKemkominfo bagi masyarakat menengah ke atas dan juga pembagian set top box gratis bagi rumah tangga miskin yang masuk kriteria.
Selain itu, pemerintah juga terus mempersiapkan infrastruktur yang baik dan mendorong perusahaan penyiaran untuk mulai memastikan siaran tv mereka beralih ke digital.
Anggota Komisi 1 DPR RI, Junico BP Siahaan mengatakan sosialisasi di Kota Bandung sendiri diadakan secara luring dan daring. Dalam sosialisasi aso dihadiri oleh Junico Sahaan, Geryantika Kurnia selaku Direktur Penyiar Kominfo dan Dadang Rahmat Hidayat selaku Dekan Fikom unpad serta melibatkan beberapa penggiat tv digital wilayah Bandung juga turut hadir demi semakin masifnya sosilasasi analog switch off.
"Fokus pembahasan pada kegiatan inj yaitu terkait tentang beberapa daerah di wilayah Jawa Barat yang masih masuk dalam area blank spot, sehingga di khawatirnya saat aso di laksanakan masyarakat justru tidak bisa menerima siaran tv sama sekali,” kata Junico kepada wartawan di Bandung, Sabtu (30/7/2022).
Adapun, Dekan Fikom unpad, Dadang Rahmat Hidayat mengatakan banyak masyakarat Jawa Barat yang belum memahami betul analog switch off akan segera berlangsung di wilayah mereka. Sehingga perlu ada cara cepat untuk mensukseskan program ini.
“Karena percuma saja jika sudah aso namun masyarakat tidak bisa menerima manfaat didalamnya,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Geryantika Kurnia sebagai perwakilan Kominfo menilai, justru dengan mengubah frekuensi analog ke frekuensi digital, signal di daerah blank spot bisa terbantu. Pasalnya, frekuensi analog yang biasanya hanya untuk satu siaran tv. Sedangkan dalam frekuensi digital justru dalam satu frekuensi mampu menampung 6-12 siaran televisi.
“Indonesia justru bisa semakin efisien dan memanfaatnya sisa frekuensi siaran tv menjadi broadband untuk akses internet,” ujarnya
Hal lain yang juga menjadi fokus pembahasan dalam acara tersebut adalah bagaimana membuat masyarakat indonesia kembali menonton acara TV. Mengingat kini tontonan masyarakat semakin bergeser, dengan lebih banyak menonton di gawai sehingga TV hanya dijadikan hiasan rumah.
Sementara itu, ke depannya akan banyak TV yang bermunculan yang akan membuat persaingan konten. Jadi akan sangat disayangkan jika TV tidak kembali diminati oleh masyarakat.
Acara sosialisasi di tutup dengan pembagian set top box gratis dari kominfo kepada 10 warga bandung yang hadir. Analog switch off indonesia sendiri dilangsungkan selama tiga tahap. Dimulai ditahap pertama tanggal 30 april 2022, tahap kedua 25 agustus 2022 dan tahap terakhir tanggal 2 november 2022.
“Tentu ASO ini harus sukses, saya selaku Komisi 1 DPR RI juga terus berupaya dan selalu berdiskusi dengan Kominfo, langkah apa saja yang harus kita lakukan agar ASO berjalan sesuai rencana, untuk itu jika di Kota Bandung sendiri selaku daerah pemilihan saya, kami berencana bahwa tiap tiap wilayah bekerja sama dengan relawan agar sosialisasi tv digital sampai ke semua warga,” kata Nico.
"Mereka juga gak bisa untuk memasang set top box, serta adanya edukasi bahwa gak semua orang dapat set top box gratis biar gak semua nunggu dari pemerintah,” tutup Nico.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: