Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Begitu Pentingnya Pemasaraan Digital untuk Pengembangan Pasar Produk Lokal Sulbar

Begitu Pentingnya Pemasaraan Digital untuk Pengembangan Pasar Produk Lokal Sulbar Kredit Foto: Kemndikbud-ristek
Warta Ekonomi, Mamuju -

Kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) #SemangatSulbar telah digelar di Anjungan Pantai Manakarra, Desa Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Jumat (29/7). Diharapkan ini jadi momentum kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di Sulbar dalam mengembangkan UMKM setempat melalui pemanfaatan media digital.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbudristek, Kiki Yulianti, menyebut acara ini sebagai tanda mulai seluruh rangkaian kegiatan menuju panen (harvesting) Gernas BBI. Tujuannya untuk meningkatkan UMKM/industri kecil menengah (IKM)/Artisan ke ekosistem digital, dalam upaya peningkatan ekonomi bangsa Indonesia.

Baca Juga: Konsisten Berdayakan UMKM, Kredit Mikro BRI Tumbuh 15% di Kuartal II 2022

“Hal yang membedakan antara acara yang diampu Kemendikbudristek dengan kementerian dan lembaga lainnya adalah kami mengikutsertakan satuan pendidikan berbagai jenjang dan jalur, untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan Gernas BBI,” kata dia.

Tercatat, setidaknya terdapat 309 SMK di Sulbar dan 208 UMKM binaan Bank Indonesia Sulbar. Ada 20 UMKM di Sulbar dan satu satuan pendidikan vokasi yang bermitra dengan platform penjualan daring dalam menjalankan bisnisnya. Permasalahan dalam pengembangan UMKM di Mamuju adalah keterbatasan biaya produksi, pasar dan cara memasarkan. 

Contohnya produksi yang hanya berdasarkan pesanan dan pemasarannya sebatas lingkungan sekitar. Namun saya yakin bahwa pelaksanaan Gernas BBI Semangat Sulbar akan semakin mendukung UMKM yang telah berkembang di daerah ini dan menguatkan langkah serentak kita mewujudkan Merdeka Belajar, ujar Dirjen Diksi. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan Gernas BBI pada 14 Mei 2020. Gernas BBI menargetkan 30 juta UMKM/IKM/Artisan Indonesia masuk ke platform e-commerce. Tidak hanya mendaftar, namun diharapkan mampu meningkat transaksinya. 

“Untuk itu, Gernas BBI hadir di seluruh provinsi secara bergantian untuk mendorong pencapaian target dimaksud,” ujar Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Odo R. M. Manuhutu.

Deputi Odo menyebutkan bahwa per Juni 2022 jumlah UMKM yang berjalan hingga saat ini di Indonesia sudah meningkat 11,5 juta unit, sehingga total kini mencapai 19,5 juta unit yang sudah masuk ekosistem digital. 

Lalu, berdasarkan data Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) per 25 Juli 2022, untuk tingkat realisasi produk dalam negeri (PDN) di Sulawesi Barat yang berhasil dicapai provinsi 9,18 persen; Kabupaten Mamuju 24,18 persen; Kabupaten Pasangkayu 17,73 persen, Kabupaten Polewali Mandar 10,25 persen; Kabupaten Mamuju Tengah 5,10 persen; Kabupaten Mamasa 2,88 persen; dan Kabupaten Majene 1,56 persen. 

Sementara, untuk penerbitan katalog digital (e-catalogue) lokal dari pemda se-Indonesia, merujuk data BPKP per 24 Juli 2022 diketahui terdapat 338 Pemda yang sudah tayang produknya di e-katalog lokal, sisanya sebanyak 204 pemda belum menayangkan produknya dalam bentuk katalog digital. 

“Angka ini masih perlu terus ditingkatkan dari kontribusi capaian di masing-masing daerah. Pemda memiliki peran strategis untuk mendukung Gernas BBI. Terlebih, Gernas BBI beberapa bulan terakhir juga telah mendorong peningkatan belanja Produk Dalam Negeri melalui Aksi Afirmasi Belanja Pemerintah,” tegas Odo Manuhutu.

Pameran Gernas BBI tahun ini diikuti oleh 86 mitra. Mereka adalah pelaku usaha gula aren, kerajinan, rotan, sablon, keripik, kue, kopi, makanan olahan, minyak mandar, madu, dan kosmetik, sambal, hingga kain tenun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Adrial Akbar
Editor: Adrial Akbar

Bagikan Artikel: