Pengamat Sebut Pengaruh Jusuf Kalla Masih Kuat di Pilpres 2024, Bakal Dukung Anies Baswedan?
Manuver Partai dan aktor Politik makin mudah dilihat menjelang pemliu 2024. Beberapa partai bahkan sudah mengeluarkan sikap terkait capres yang akan mereka usung di 2024.
Satu nama yang cukup menjadi perhatian adalah mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dianggap masih cukup kuat untuk memengaruhi kontestasi politik pada Pilpres 2024.
Sosok Jusuf Kalla punya pengaruh yang luas terutama untuk kalangan masyarakat di wilayah Indonesia Timur. Ia juga punya pengaruh di kalangan pemodal.
Sehingga, dengan pengaruh itu, ia dinilai bisa membawa gerbong penyokong pada sosok tertentu di Pilpres 2024.
"Pengaruh JK masih cukup kuat, tidak saja bagi pemilih kelas menengah dan utamanya di wilayah Indonesia Timur, tetapi juga untuk kalangan elite korporat yang memungkinkan menjadi penyokong logistik politik," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah dilansir dari AKURAT.CO, Minggu (31/7/2022).
Dedi menerangkan, dengan pengaruh yang luas dan mengakar itu, nama JK tentu menarik perhatian. Apalagi, belakangan ini, ia juga intens membangun komunikasi politik dengan tokoh-tokoh utama partai politik (parpol). Misalnya, saat ia menyambangi mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 28 Juni 2022.
Pertemuan itu terjadi bersamaan dengan hadirnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke NasDem Tower menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Banyak pihak menilai, pertemuan JK-SBY itu tak lain untuk agenda menghadapi Pilpres 2024.
"Dengan itu nama JK masih tetap menarik dikutip oleh kelompok tertentu, meskipun masih berupa tafsir, bukan statement langsung dari JK," kata Dedi.
Dia tak menampik adanya kecenderungan Jusuf Kalla akan bekerja di balik layar untuk mengantarkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke kursi Presiden pada Pilpres 2024. Baik JK maupun Anies Baswedan disebut memiliki hubungan yang cukup kuat.
"Tetapi, melihat hubungan JK dengan tokoh potensial di Pilpres 2024, memang ada kecenderungan JK akan melabuhkan dukungan ke Anies," katanya.
Dia menambahkan, banyak faktor yang jadi penyebab nama JK selalu dilekatkan di belakang Anies Baswedan. Keduanya memiliki kedekatan sosioligis dan ideologis.
JK dan Anies merupakan tokoh alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). JK juga menjadi penyokong Anies di Pilgub DKI 2017 silam.
"Banyak faktor terkait ini, JK menjadi penyokong di gelaran Pilgub Ibukota yang memenangkan Anies, juga soal hubungan sesama HMI, ini penting karena faktanya organisasi mahasiswa itu cukup kuat dan solid, terlebih ideologi politik Anies mengadopsi ideologi politik JK," katanya. []
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto