Dibuat Ketar-Ketir Oleh Situasi, Malaysia Akhirnya Siarkan Kabar Buruk di Akhir Pekan
Kasus Covid-19 harian di Malaysia melonjak 4.860 kasus dalam sehari di akhir pekan, lapor Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM).
Pemerintah Malaysia mencatat kasus harian lokal bertambah 4.859, sedangkan harian impor ada 11 kasus, berdasarkan data KKM yang diperbarui pada hari Jumat (29/7/2022), pukul 23.59 waktu setempat di portal COVIDNOW. Data keseluruhan total infeksi Covid-19 di negara tersebut mencapai 4.672.999 kasus.
Baca Juga: Laporan Malaysia Sebut Inflasi Melonjak, tetapi Indonesia Masih Lebih Buruk
Kasus harian Covid-19 Malaysia di awal minggu ke-5 Juli sempat ada di angka 3.300. Perlahan angka kasus meningkat dan mencapai yang tertinggi pada Jumat, setelah sehari sebelumnya mencapai angka 3.926.
KKM juga mencatat kasus aktif Covid-19 di negara tersebut bertambah 1.014 pada periode sama, sehingga total saat ini mencapai 48.300 orang yang terkonfirmasi positif dengan 95,9 persen di antaranya atau 46.334 menjalani karantina di rumah.
Pada periode yang sama angka kesembuhan bertambah 3.836 orang, sehingga total akumulasi mereka yang sembuh dari Covid-19 sejak awal pandemi menjadi 4.599.743 orang.
Sementara itu, KKM mencatat ada 10 kematian karena Covid-19 pada Jumat, sehingga totalnya menjadi 35.956 orang meninggal dunia.
Peningkatan jumlah kasus Covid-19 memengaruhi tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit yang saat ini mencapai 69,2 persen, ICU mencapai 64,3 persen, ventilator 41,2 persen. Hanya fasilitas Pusat Karantina dan Rawatan COVID-19 (PKRC) saja yang saat ini menunjukkan warna hijau, yakni 23,7 persen.
Sama halnya dengan negara lain, guna mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 maka Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mulai mengimbau mereka yang berusia di atas 50 tahun dan mereka yang rentan terinfeksi SARS-CoV-2 untuk mengambil vaksin penguat atau booster.
Saat ini sudah ada 16.182.393 orang yang telah menerima booster pertama. Sedangkan untuk vaksin booster dosis kedua, ada 325.809 atau sekitar satu persen dari populasi yang telah menerimanya.
Meski demikian Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengatakan mulai Senin (1/8), seluruh wisatawan yang masuk ke Malaysia tidak perlu lagi mengisi dan melengkapi Kartu Pelancong di aplikasi MySejahtera.
Menurut dia, relaksasi yang bertujuan untuk mempermudah prosedur masuk bagi wisatawan ke Malaysia itu diputuskan karena kondisi sistem kesehatan saat ini ada pada tingkat yang baik dan terkendali.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: