Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gara-gara Cacar Monyet, New York Tetapkan Status Darurat hingga Akhir Bulan

Gara-gara Cacar Monyet, New York Tetapkan Status Darurat hingga Akhir Bulan Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, New York -

Cacar monyet (monkeypox) menjadi pemicu keadaan darurat di New York setelah kasusnya terus meningkat. Kathy Hochul mengatakan itu akan berjalan hingga 28 Agustus sehingga dia berharap dapat meningkatkan ketersediaan vaksin.

“Dan bagi para profesional perawatan kesehatan untuk mengambil langkah-langkah tambahan yang akan membantu mendapatkan lebih banyak warga New York yang divaksinasi," kata Hochul di Twitter seperti dikutip dari Futurism, Senin (1/8/2022).

Baca Juga: Cacar Monyet Merebak ke Penjuru Dunia, Jepang Sudah Punya Vaksinnya, Diklaim Ampuh

Perintah eksekutif resmi gubernur mengatakan New York secara resmi memiliki 1.383 kasus yang dilaporkan pada 29 Juli 2022. Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan negara bagian tersebut memiliki 1.345 kasus per 29 Juli.

Warga New York dapat mengakses informasi terbaru tentang monkeypox menggunakan situs monkeypox departemen kesehatan negara bagian. Itu juga mencakup info tentang gejala dan perawatan monkeypox.

Situs tersebut mengatakan gejalanya termasuk ruam, benjolan, atau luka di bagian tubuh mana pun serta gejala seperti flu dan kelelahan. Dilaporkan bahwa virus dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, seperti dari tetesan pernapasan dan sentuhan permukaan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus itu sebagai darurat kesehatan global pekan lalu. CDC mengatakan ada 22.485 kasus yang dikonfirmasi secara global, 22.141 di antaranya telah dilaporkan di negara-negara yang biasanya tidak melaporkan kasus cacar monyet.

Laporan awal mengatakan virus itu menyebar melalui komunitas LGBTQ+. Masih ada banyak pertanyaan dan kekhawatiran seputar cacar monyet. Maka dari itu, mengambil langkah pencegahan untuk melindungi diri adalah langkah yang akan segera dilakukan lebih banyak pemimpin negara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: