Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perlindungan Keamanan Digital Memudahkan Pengguna Mengakses Hal Positif

Perlindungan Keamanan Digital Memudahkan Pengguna Mengakses Hal Positif Jejak Digital | Kredit Foto: Unsplash/Warren Wong
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengguna internet terus bertambah setiap tahunnya, menurut We Are Social dan HootSuit Februari 2022 kini ada 204,7 juta atau sekitar 73,7% penduduk Indonesia yang telah terhubung jaringan internet. Masyarakat semakin nyaman, bahkan percaya untuk melakukan transaksi keuangan melalui digital. 

Risiko dari masifnya penggunaan media digital pun mengemuka, sebab kejahatan pun juga beralih ke online. Pengguna dihadapkan pada kemudahan namun juga perlu waspada karena bisa terkena penipuan digital dan pencurian akun. Setiap pengguna harus memiliki pemahaman mengenai keamanan digital, baik untuk perangkat maupun fitu-fitur keamanan yang tersedia. 

Baca Juga: Ini Kaitan Erat Budaya dan Digitalisasi di Era Serba Teknologi

"Dengan memerhatikan keamanan dan kenyamanan di dunia digital, memudahkan kita mengakses berbagai hal positif di dunia digital," kata Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia, Cut Meutia Karolina saat webinar Literasi Digital wilayah DKI Jakarta dan Banten pada Kamis (28/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.

Sehingga segala aktivitas di ruang digital terasa aman, pengguna merasa nyaman sebab perlindungan perangkat lunak dan keras milik pribadi merupakan bagian dagi keamanan digital. Keamanan digital juga termasuk dalam perlindungan data pribadi, di mana pengguna harus mengamankannya dengan tidak mengunggah sembarangan di internet. 

Beberapa data pribadi yang sering diabaikan padahal penting antara lain data KTP, data ijazah, identitas lengkap vaksinasi, foto lengkap kartu kredit, foto lengkap kartu keluarga, serta data kesehatan. Di media sosial saat ini pun tren dalam berbagi hal-hal pribadi harus dipahami lebih bijak, karena informasi pribadi bisa disalahgunakan. Bahkan korban cyber crime bisa mengakibatkan pembobolan akun bank karena tidak hati-hati. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Baca Juga: Waspadai Kejahatan Siber yang Sering Terjadi di Internet

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah DKI/Jakarta Banten, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya antara lain Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Purwosusilo, Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Putoyo HS dan Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al-Azhar Indonesia, Cut Meutia Karolina. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: