Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Interupsi Paripurna DPRD DKI Jakarta, PKS Berikan Statmen Menohok Soal Citayam Fashion Week!

Interupsi Paripurna DPRD DKI Jakarta, PKS Berikan Statmen Menohok Soal Citayam Fashion Week! Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin menginterupsi Pimpinan Tinggi di Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang dilaksanakan pada Senin (1/8/22). Dalam interupsinya, Suhud memaparkan tentang fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) yang ramai diberitakan beberapa waktu lalu karena hadir dalam kegiatan Citayam Fashion Week (CFW).

Suhud menilai, fenomena LGBT yang hadir dalam gelaran CFW mampu menimbulkan konflik di tengah masyarakat, khususnya para warga yang tinggal di sekitar Dukuh Atas. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya perilaku vulgar yang mengkampanyekan LGBT.

Baca Juga: Inspirasi 6 OOTD Cowok Fashion Street ala Citayam Fashion Week!

"Kami melihat ada potensi konflik di masyarakat antara warga sekitar CFW dengan remaja atau masyarakat yang datang dari luar itu sebetulnya karena ada kelompok kecil yang hadir di situ mempertontonkan secara vulgar perilaku LGBT," kata Suhud saat Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta, Senin (1/8/22).

Dia menilai, diperlukannya pencegahan sejak dini untuk menghindari konflik yang diakibatkan oleh fenomena tersebut. Jangan sampai, kata Suhud, ada pembubaran kegiatan hanya karena ada kelompok LGBT dalam kegiatan CFW.

"Perlu ada pengamanan yang tepat, jangan sampai juga kita menutup ruang ekspresi masyarakat karena ada kecenderungan sebagian kita melihat itu secara potong rata," katanya.

Lebih lanjut, Suhud mengatakan bahwa perlu ada penanganan yang tidak perlu menutup kegiatan tersebut. Akan tetapi, bisa meredam perilaku vulgar sebagaimana diperbincangkan publik terkait LGBT di CFW.

Baca Juga: Diambil Alih Bareskrim Polri, Sejumlah Fakta Ini Telah Terungkap Terkait Kasus Brigadir J, Simak!

"Yang terpenting adalah penanganan itu tidak menutup ruang ekspresi masyarakat, tapi di saat yang sama, perilaku vulgar itu bisa kita cegah," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: