Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Cuma Industri, Digitalisasi Juga Pengaruhi Perilaku Transaksi Ekonomi

Tak Cuma Industri, Digitalisasi Juga Pengaruhi Perilaku Transaksi Ekonomi Kredit Foto: Kata.ai
Warta Ekonomi, Jakarta -

Budaya bermedia digital tak hanya kemampuan individu dalam membaca saja, namun termasuk menguraikan, membiasakan, mememeriksa dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhineka Tungga Ika dalam kehidupan sehari-hari. 

"Termasuk pengetahuan dasar yang mendorong perilaku mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktif lainnya," kata Ketua RTIK Kab. Ngawi Fetty Kurnia saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Minggu (31/7/2022).

Baca Juga: Untung Polri Ambil Alih Kasus Brigadir J, Kalau Tak, Dua Masalah Serius Ini Bisa Terjadi!

Jika dulu masyarakat biasa mencari barang atau kebutuhan di toko, kini semuanya bisa dilakukan di online. Bahkan kadang pembeli mendatangi toko resmi di mall untuk melihat secara langsung, namun masih membelinya secara online. Sebab biasanya di toko resmi online lebih banyak promo dan diskon. 

Lebih lanjut dia mengatakan, masyarakat kini mengalami era disruption atau inovasi. Inilah inovasi yang akan menggantikan sistem lama dengan cara-cara baru. Disruption berpotensi menggantikan pemain-pemain lama dengan cara baru, menggantikan teknologi lama yang serba fisik dan teknologi digital yang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru, lebih efisien dan lebih bermanfaat. 

Dengan digitalisasi, masyarakat beralih ke online dalam transaksi berbelanja. Sistem tersebut juga memungkinkan produk dari luar masuk ke Indonesia dengan pembelian daring. Menyikapi globalisasi dan perkembangan tersebut, tentunya budaya bermedia digital sangat diperlukan dalam hal mencintai produk dalam negeri. Sebab hal ini akan berpengaruh pada ekonomi digital. Di mana seharusnya bangsa Indonesia berpenduduk 270 juta lebih bisa memaksimalkan potensinya dengan menjadikan masyarakatnya sendiri pasar dari produk negeri sendiri. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Baca Juga: Perlindungan Keamanan Digital Memudahkan Pengguna Mengakses Hal Positif

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia. Ketua RTIK Kab. Ngawi Fetty Kurnia dan Ketua Relawan TIK Jember Erlina Dwi N. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: