Kemajuan teknologi selalu diiringi efek baik dan buruk. Sekarang ini Indonesia dihadapkan menghilangnya nilai-nilai kebudayaan. Banyak warganet lebih bangga membagikan konten terkait budaya asing di media sosial.
"Hal ini membuat panggung digital menjadi panggung budaya lain. Padahal semestinya budaya Indonesia yang banyak, indah, dan luar biasa beragam seharusnya menjadi tuan rumah," kata Korwil Mafindo, Astin Mey saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Minggu (31/7/2022), dalam keterangan tertulis yang diterima.
Baca Juga: Cegah Perundungan di Medsos! Gampang, Lakukan Dua Cara ini
Netizen di Indonesia terutama kalangan muda, lanjut dia, hanya mampu menggunakan teknologi sehingga butuh edukasi orang tua dan tenaga pendidik untuk memahami nilai-nilai kebudayaan dalam negeri.
Generasi muda wajib bangga sebagai bangsa Indonesia yang memiliki banyak kebudayaan dan tidak kalah keren. Orang tua dan tenaga pendidik harus mampu memancing kecintaan anak-anak terhadap budaya.
"Anak-anak sekarang suka yang viral. Jadi kita viralkan dulu (budaya Indonesia. Sekarang kesadaran artis dan public figure luar biasa, seperti Dian Sastro senang pakai kebaya, kemudian ada teman-teman di Yogyakarta melakukan show mengenakan kebaya di Malioboro," ujar Astin.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.
Baca Juga: Jadikan Konten Kebudayaan Indonesia Sebagai Kiblat di Medsos
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Korwil Mafindo, Astin Mey. Kemudian Ketua STIKOSA AWS, Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM, serta Wakil Ketua RTIK Kab. Situbondo, Ufil Hidayatul Laili S.Kom. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: