Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bawaslu, IFES, dan Australia Sepakati Kerja Sama Peningkatan Kualitas Demokrasi

Bawaslu, IFES, dan Australia Sepakati Kerja Sama Peningkatan Kualitas Demokrasi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bersama The International Foundation for Electoral Systems (IFES) bersama perwakilan dari Pemerintah Australia sepakat untuk menjalin kerja sama dalam sektor peningkatan kualitas demokrasi.

Hal ini disampaikan dalam pertemuan yang dilaksanakan pada Jumat (29/7/2022) di gedung Bawaslu. Minister Counselor Kedutaan Australia di bidang Komunikasi Strategis dan Politik, Adrian Lochrin mengatakan melalui Program Percontohan Democratic Resilience (DemRes), Australia berharap dapat terus mendukung Bawaslu untuk pemantauan pemilu yang berkualitas.

“Hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia adalah salah satu hubungan yang paling penting dan sistem demokrasi Indonesia yang kuat dan stabil merupakan hal yang penting juga bagi Australia,” ucap Adrian.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyambut baik apa yang disampaikan oleh perwakilan dari negeri Kanguru tersebut. Bagja berharap, Indonesia dan Australia dapat saling membantu dalam meningkatkan kualitas demokrasi di masing-masing negara.

“Kalau teman-teman dari Australia berkenan, kami akan propose ke depan selain program edukasi pemilih pemula, juga kami ingin staf kami bisa belajar bagaimana demokrasi di Australia bekerja. Bisa belajar di KPU Australia mengenai daftar pemilih, cara memilih dan lain-lain,” jelas Bagja. 

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sudah Dapat Restu dari Bu Mega Jadi Capres 2024? Relawan Yakin: Demi Satu Nama Capres!

Bagja juga menjabarkan beberapa permasalahan dalam pemilihan yang terjadi di Indonesia. Salah satu yang ia soroti adalah mengenai penyebaran berita hoaks yang sering kali menyebabkan kericuhan. Selain itu dia juga berharap ada hal yang bisa dipelajari oleh Bawaslu dalam hal digitalisasi kepemiluan.

“Kan Indonesia ini pilihannya bukan e-vote, di Australia juga mungkin bukan demikian, tapi e-rekap mungkin sudah digital. Di kita belum. Kita harus belajar dari negara-negara lain,” ungkap Bagja.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: