Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keluh Kesah di Dunia Digital, Sulitnya Menyaring Informasi di Internet

Keluh Kesah di Dunia Digital, Sulitnya Menyaring Informasi di Internet Kredit Foto: Unsplash/KOBU Agency
Warta Ekonomi, Jakarta -

Internet memiliki manfaat positif sebagai sarana pendidikan dan ekonomi untuk mendapatkan pengetahuan, berbagi ilmu, menjalin persahabatan, mendukung kegiatan bisnis dan pemerintahan. Dari segi hiburan, internet juga tempat untuk mencari kesenangan berupa musik, film, video berita, hingga games. 

Akan tetapi internet juga memiliki dampak negatif jika tidak memanfaatkannya dengan bijaksana. Sehingga pengguna internet patut memiliki kompetensi saat mengakses, menyeleksi dan menganalisis informasi saat berkomunikasi di platform digital. Kemudian memahami etika berinternet agar dapat membentengi diri dari tindakan negatif, serta kompetensi saat memproduksi dan mendistribusikan konten. 

Baca Juga: Tren Digitalisasi Warung & Toko Ritel Meningkat, Transaksi Bukalapak Meroket 24%

"Saat ini seringkali kita bukannya kesulitan mencari informasi, tetapi sulit menyaring, menyeleksi informasi," kata Kaprodi Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Madiun, Jawa Timur pada Senin (1/8/2022). 

Dalam hal ini, informasi di internet bagaikan aliran deras yang jumlahnya sangat banyak sehingga harus diteliti kebenaran faktanya. Apalagi terkait hoaks, ujaran kebencian, isu yang menyangkut Suku, Agama, dan Ras (SARA) terbilang sensitif untuk dibahas. Apalagi semua itu juga diatur dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Tidak mengebarkan berita bohong atau hoaks yang bisa menggangu keamanan nasional. Setiap pengguna harus berhati-hati dan berkaitan membangun relasi sosial yang baik dengan menerapkan etika berinternet.

Kompetensi berkolaborasi data maupun informasi dengan aman dan nyaman di internet juga berhubungan dengan aspek keamanan digital. Di mana pengguna sebaiknya memiliki keahlian dalam mengamankan perangkat digital hardware maupun software dan termasuk melindungi data pribadi dari pencurian. 

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. 

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Enterpreneur dan Digital Marketer, Lim Sau Liang, serta Kaprodi Teknik Geomatika Unitomo, Yunus Susilo, dan Pegiat Literasi Digital, Rofidatul Hasanah.

Baca Juga: Temui Mahfud MD, Ayah Brigadir J Keluarkan Keluh Kesahnya, "Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan"

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: