Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadapi Tekanan Inflasi Global, BI Jabar Perkuat Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi

Hadapi Tekanan Inflasi Global, BI Jabar Perkuat Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Momentum pemulihan ekonomi baik global, nasional maupun Jawa Barat (Jabar), dihadapkan pada tantangan akibat berbagai gejolak eksternal di antaranya eskalasi tensi geopolitik Rusia Ukraina, kebijakan Zero Covid-19 di Tiongkok, dan kebijakan food protectionism

Hingga saat ini tercatat beberapa negara telah menerapkan kebijakan food protectionism pada komoditas pangan dunia. Jika berlanjut, kondisi tersebut diprediksi dapat meningkatkan tekanan inflasi global yang berpotensi menahan pemulihan ekonomi serta mendorong potensi risiko stagflasi.

Baca Juga: Jaga Inflasi, Subsidi Energi Tahun Depan akan Lebih Tepat Sasaran

BPS Jabar mencatat pada Juli 2022, Provinsi Jawa Barat mengalami inflasi sebesar 4,94% (yoy), yang utamanya bersumber dari peningkatan harga kelompok bahan makanan (volatile food). Untuk itu, berbagai upaya dalam menjaga ketahanan pangan di daerah menjadi sangat penting guna menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto, mengatakan melalui Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (Pangsi) ini, kelompok masyarakat seperti pondok pesantren, kelompok tani, dan kelompok masyarakat yang berfokus pada sisi hulu produk pertanian, perikanan budidaya, perikanan tangkap, pembenihan dan pembibitan, akan didorong untuk dapat memiliki produk kemasan atau produk olahan turunan yang bernilai tambah melalui pendampingan dan kemitraan oleh pemerintah daerah, Kementerian/Lembaga, Bank Indonesia, lembaga pendidikan hingga perbankan.

Selain itu, guna mendorong efisiensi dan efektifitas proses bisnis sekaligus meningkatkan daya saing, seluruh pihak yang terlibat dalam Ekosistem Pangsi.

Baca Juga: Ini Jurus Jitu Ganjar Pranowo yang Sukses Buat Inflasi di Jawa Tengah Turun

"Ini akan didorong untuk mengakselerasi implementasi digitalisasi secara end-to-end mulai dari sisi produksi-pascaproduksi-pemasaran-pembayaran-pembiayaan melalui implementasi smart farming, smart fishery, packing house, refrigerated logistic, hingga optimalisasi penggunaan digital banking services," kata Herawanto kepada wartawan secara daring usai mengikuti High Level Meeting (HLM) Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi (Pangsi) bertajuk "Sukabumi Project", di Kota Sukabumi, Jumat (5/8/2022).

HLM Ekosistem Pangsi -Sukabumi Project ini merupakan langkah awal sinergi hexa-helix kolaboratif Pemerintah Kota Sukabumi, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Bank Indonesia Jawa Barat, Perbankan Lembaga Pendidikan dan asosiasi dengan kelompok masyarakat yang bersifat inklusif di antaranya meliputi pondok pesantren, kelompok masyarakat subsisten, kelompok tani hingga desa wisata yang berada di wilayah Kota/Kabupaten Sukabumi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: