Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mengamankan Pasokan Pangan, Pemerintah Dorong Tumbuhnya Penangkar Benih

Mengamankan Pasokan Pangan, Pemerintah Dorong Tumbuhnya Penangkar Benih Petani sanggem melakukan panen tanaman jagung di lahan Semen Gresik. Semen Gresik fasilitasi 361 petani Sanggem untuk menggarap lahan seluas 119,25 hektar milik Semen Gresik di enam desa sekitar operasional pabrik Rembang Jawa Tengah melalui program Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP) yang dimulai sejak November 2021 | Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah mendorong pertumbuhan penangkar benih jagung berkualitas di daerah guna menggenjot produktivitas pangan sebagai upaya untuk menjamin kecukupan pangan. Sebab, saat ini kebutuhan pangan makin meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk dan di tengah tantangan krisis pangan global.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Suwandi, mengatakan kegiatan penangkaran benih ini sangat bagus untuk jalankan petani di daerah.

Menurutnya, selain dapat memenuhi kebutuhan benih sendiri juga dapat diorientasikan untuk komoditas ekspor sehingga dapat menambah keuntungan dan kesejahteraan petani dapat meningkat tentunya.

“Saya harap ini dapat dikembangkan juga di daerah lain sehingga petani bisa memenuhi kebutuhan benihnya sendiri. Di samping itu, banyak keuntungan-keuntungan lain,” ucapnya di Jakarta, Kemarin.

Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan pekan ini telah melakukan monitoring di kelompok tani teungku meurah Kabupaten Aceh Besar untuk mengetahui proses penangkaran benih jagung hibrida yang di gagas oleh Zulfikar, salah satu petani di sana.

Zulfikar, Ketua Kelompok Tani Teungku Meurah, mengatakan meskipun baru enam bulan menjadi penangkar benih sudah menghasilkan benih jagung hibrida varietas Nakula Sadewa 29 sebanyak 1,2 ton.

Zulfikar juga menjelaskan sejak menjadi penangkar dia sudah memahami sekitar 80% tentang proses penangkaran benih j a g u n g yang tadinya sama sekali tidak mengetahui tentang penangkaran benih.

“Dengan pendampingan dari balai pengkajian teknologi pertanian (BPTP) selama enam bulan ini sudah menghasilkan benih jagung hibrida varietas Nakula Sadewa 29 sebanyak 1,2 ton. Ke depan, saya berharap dapat memenuhi kebutuhan benih jagung di Aceh Besar bahkan hingga ekspor,” tutur Zulfikar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar

Bagikan Artikel: