Ini 4 Strategi Penting yang Harus Ibu Pahami saat Memberikan MPASI
Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, SpOG (K) menjelaskan bahwa pada fase 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) terjadi perkembangan pesat otak manusia yang menentukan banyak hal bagi kehidupan setiap individu.
Sebelum 1000 HPK, kondisi otak masih terbuka dan proses perkembangan terjadi. Hingga 24 bulan kemudian atau tepat dua tahun, ubun-ubun depan dan belakang bayi menutup.
"Dalam 1000 HPK kemampuan dasar manusia berkembang. Ini jika terganggu prosesnya, terjadi stunting," jelas dr. Hasto dalam keterangannya, Sabtu (6/8/2022).
Baca Juga: 30% Kehamilan Tak Diinginkan Terjadi di Indonesia, BKKBN Siapkan Langkah Strategis, Simak!
Memasuki usia enam bulan, bayi membutuhkan asupan nutrisi lain selain ASI untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun, Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) yang tepat bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil, melainkan untuk menghindari risiko terjadinya gangguan tumbuh kembang, termasuk stunting.
Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada empat strategi penting yang harus para ibu pahami saat memberikan MPASI di usia 6 bulan:
1. Tepat waktu
Makanan pendamping ASI memang ada baiknya diberikan di waktu yang tepat alias tidak terlalu cepat atau lambat. Dengan catatan, hal ini disesuaikan kembali dengan kondisi kesehatan si kecil. Dalam beberapa kasus tertentu, dokter bisa saja menyarankan untuk memberikan makanan pendamping ASI sebelum 6 bulan.
2. Memadai
Makanan pendamping ASI sebaiknya memenuhi kebutuhan energi, protein, mineral, dan vitamin untuk bayi. Dengan kata lain, berikan menu MPASI yang terdiri atas berbagai sumber makanan. Untuk mencegah stunting pada anak, orang tua bisa dengan memberikan menu makanan dengan kandungan gizi seimbang. Bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, makanan sumber protein disarankan untuk ditingkatkan pemberiannya. Sebaiknya orang tua memperhatikan konsumsi serat, gula, dan garam pada 1000 HPK diberikan dalam jumlah yang terbatas.
3. Aman dan higienis
Segala proses dalam penyimpanan makanan bayi, mengolah, hingga menyajikan makanan padat sebaiknya dilakukan secara aman dan higienis. Sangat disarankan untuk menggunakan, cara, bahan, serta peralatan MPASI yang aman dan bersih.
Baca Juga: Pemerintah Buka Peluang Pangan Lokal jadi Alternatif Bantuan Atasi Penanganan Stunting
4. Pemberiannya secara responsif
Sama halnya seperti pemberian ASI, makanan padat yang disajikan untuk bayi juga sebaiknya mengikuti tanda bayi lapar dan kenyang. Jadi, ada baiknya untuk memberikan makanan saat bayi sedang lapar dan hindari memaksanya makan ketika ia sudah kenyang.
Perbaikan gizi pada anak menjadi sebuah kebutuhan penting pada 1.000 HPK dalam menurunkan angka prevalensi kekerdilan (stunting), maka pemenuhan gizi dan nutrisi saat MPASI pun sangat penting diperhatikan orang tua.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: