Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kunjungi Produsen Migor, Zulhas Ingin Pengusaha Tetap Dapatkan Keuntungan

Kunjungi Produsen Migor, Zulhas Ingin Pengusaha Tetap Dapatkan Keuntungan Kredit Foto: Martyasari Rizky
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke podusen minyak goreng PT Incasi Raya di Padang, Sumatra Barat pada Minggu, 7 Agustus 2022 kemarin. Pada kunjungan ini, Mendag Zulkifli Hasan memastikan komitmen produsen dalam menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi minyak goreng.

"Saya sampaikan terima kasih kepada PT Incasi Raya yang telah berkomitmen menjual minyak goreng sesuai HET. Untuk minyak goreng kemasan rakyat merek MINYAKITA masih dalam proses untuk diedarkan," kata Mendag Zulkifli Hasan, mengutip sebagaimana dalam rilisnya, Senin (8/8/2022).

Baca Juga: Dorong Pemuda Jadi Penggerak Ekonomi, Mendag Zulkifli Beri Pesan Ini!

Zulhas mengungkapkan, terdapat dua jenis minyak goreng dengan merek kemasan premium dan minyak goreng curah. Minyak goreng curah dijual paling tinggi sesuai HET sebesar Rp14.000/liter. HET ini juga berlaku untuk minyak goreng kemasan rakyat dengan menggunakan merek MINYAKITA.

"Minggu depan kami akan mengapalkan minyak goreng kemasan rakyat merek MINYAKITA ke Papua dan Maluku. Kami akan banjiri 1.000—3.000 ton dalam satu bulan dengan harga Rp14.000/liter. Jadi kalau sudah terlaksana, di seluruh Indonesia akan tersedia minyak goreng curah dan minyak goreng merek Minyakita dengan harga paling tinggi Rp14.000/liter," jelasnya.

Terkait tandan buah segar (TBS), Zulhas menyampaikan, Pemerintah telah melakukan beberapa kebijakan, di antaranya, adalah dengan menunda pungutan ekspor sebesar US$200.

"Artinya, dengan tidak adanya pungutan, harga di petani dapat meningkat. Diharapkan akhir Agustus harga TBS sudah di atas Rp2.000/kg. Dengan demikian, ketika panen raya petani sawit mendapat keuntungan," ujarnya.

Sementara itu, Zulhas menyampaikan bahwa dirinya juga ingin pengusaha tetap mendapat keuntungan. Namun, pelaku usaha harus tetap menjalankan kewajiban dengan memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri sesuai DMO yang ditetapkan.

"Untuk menjaga ekspor, Pemerintah juga meningkatkan angka pengali ekspor menjadi 9 kali dan insentif kemasan sebesar 1,3–1,5 dari besaran DMO. Saya harap akhir Agustus stok pada tangki CPO sudah terdistribusi dan segera berganti sehingga dapat membeli sawit dari petani untuk diolah lagi," pungkasnya.

Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan ialah Sekretaris Jenderal Suhanto dan Inspektur Jenderal Didit Noordiatmoko.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: