Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

65 Persen Netizen Sadar Data Pribadi Bisa Dicuri

65 Persen Netizen Sadar Data Pribadi Bisa Dicuri Kredit Foto: Unsplash/Parker Byrd
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masifnya kemajuan teknologi menawarkan kemudahan beraktivitas di dunia digital. Kenyamanan dan kepraktisan ini terkadang membuat individu lupa adanya potensi buruk yang bisa menghampiri, entah berupa pencurian data atau penipuan. Karenanya, kita perlu tahu yang namanya keamanan digital. Safety untuk kita dan juga safety bagi mereka.

"Tindakan kejahatan bisa karena jari kita ingin mengetik sesuatu atau aktivitas kita dikepoin orang lain," kata Direktur Sigma Computer & Cellular, Mochamad Ismanu Roziqi,S.Pd.,M.Kom, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur, pada Jumat (5/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Baca Juga: Terapkan Nilai Pancasila, Ciptakan Ruang Digital Aman dan Etis

Sekarang media digital erat berkaitan dengan tindak kejahatan. Cyber crime merupakan kejahatan di dunia maya. Tindak-tindak kriminal yang dilakukan di dunia maya, pelaku biasanya menyerang perasaan korban dengan rayuan, kata-kata baik hingga testimoni.

Menurut Ismanu, scam menjadi kasus penipuan yang marak terjadi dalam dua tahun terakhir. Pelaku menggunakan metode flexing sehingga korban ikut-ikutan investasi atau trading bodong. "Kalau mengalami penipuan, yang perlu dipahami, menurut survei 65 persen lebih pengguna internet Indonesia sadar data bisa diambil," ujarnya.

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan, pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.

Menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori Sedang.

Baca Juga: Presenter Indy Barends Bicara Soal Pencurian Data di Internet

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital: Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital, antara lain Korwil Mafindo, Astin Mey; Pengurus Pusat Relawan TIK Indonesia dan Tim Komunikasi Publik KPCPEN, Bahruddin, S.Sos; serta Direktur Sigma Computer & Cellular, Mochamad Ismanu Roziqi,S.Pd.,M.Kom.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: