Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Agresivitas Amerika ke Terorisme Global Gak Kendor Meski Ancaman China di Depan Mata'

'Agresivitas Amerika ke Terorisme Global Gak Kendor Meski Ancaman China di Depan Mata' Kredit Foto: AP Photo/Andy Wong
Warta Ekonomi, Washington -

Juru bicara Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat atau CIA Tammy Thorp mencatat bahwa terorisme "tetap menjadi tantangan yang sangat nyata."

“Bahkan ketika krisis seperti invasi Rusia ke Ukraina dan tantangan strategis seperti yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat China menuntut perhatian kita, CIA akan terus secara agresif melacak ancaman teroris secara global dan bekerja dengan mitra untuk melawannya,” kata Thorp, dilansir Associated Press.

Baca Juga: Setahun Bergeser dari Afghanistan, Intelijen Amerika Akui Berporos ke China karena...

Namun, Kongres telah mendorong CIA dan badan intelijen lainnya untuk menjadikan China sebagai prioritas utama. Ini diungkap oleh beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah intelijen yang sensitif.

Lantas AS diminta mendorong sumber daya ke China sehingga memotong pos-pos lain termasuk kontraterorisme. Angka-angka spesifik tidak tersedia karena anggaran intelijen diklasifikasikan.

Secara khusus, anggota parlemen menginginkan lebih banyak informasi tentang perkembangan China dalam teknologi canggih.

Di bawah Presiden Xi Jinping, China telah berkomitmen triliunan dolar dalam investasi pada ilmu kuantum, kecerdasan buatan, dan teknologi lain yang kemungkinan akan mengganggu bagaimana perang di masa depan diperjuangkan dan ekonomi terstruktur.

Sebagai bagian dari pergeseran, komite kongres berusaha untuk melacak dengan lebih baik bagaimana badan-badan intelijen membelanjakan dana mereka di China, mencari lebih detail tentang bagaimana program-program tertentu berkontribusi pada misi itu, kata satu orang yang mengetahui masalah tersebut.

“Kami terlambat, tetapi bagus bahwa kami akhirnya mengubah fokus kami ke wilayah itu,” kata Chris Stewart, seorang Republikan Utah yang melayani di Komite Intelijen DPR.

“Itu berarti pada orang, sumber daya, aset militer, dan diplomasi,” tambah Stewart.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: