Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Disdag Balikpapan, Hiswana, dan Pertamina akan Sidak Elpiji 3 Kg Langka, Pertamina Guyur 17 ribu Tabung dalam 3 Hari

Disdag Balikpapan, Hiswana, dan Pertamina akan Sidak Elpiji 3 Kg Langka, Pertamina Guyur 17 ribu Tabung dalam 3 Hari Siaran Pers: Subsidi BBM dan LPG, Wujud Nyata Kehadiran Negara Hingga Menyentuh Pelosok Negeri | Kredit Foto: Siaran Pers/PT Pertamina
Warta Ekonomi, Balikpapan -

Sudah sepekan gas elpiji 3 kg disejumlah lokasi di Balikpapan mengalami kelangkaan yang mengakibatkan masyarakat sulit mendapatkan barang subsidi ini. Kalaupun datang pengiriman, langsung diserbu masyarakat.

Kondisi ini terjadi di sejumlah kelurahan di Balikpapan, seperti Kelurahan Gunung Sari Ilir Kecamatan Balikpapan Tengah, Kelurahan Baru Ulu Kecamatan Balikpapan Barat, Kelurahan Damai Balikpapan Kota, Kelurahan Karang Rejo Kecamatan Balikpapan Tengah, dan kelurahan lainnya.

Baca Juga: PLN Ajak Warga Beralih dari Elpiji ke Kompor Induksi

Kelangkaan ini terjadi akibat tingginya disparitas harga antara gas subsidi dengan nonsubsidi sehingga terjadi migrasi pengguna dengan mencari barang yang lebih murah.

"Bisa saja terjadi alih konsumsi dari masyarakat yang tadinya menggunakan elpiji 12 kg beralih ke elpiji 3 kg," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi Rachman usai memimpin rapat kordinasi kelangkaan elpiji 3 kg di Kantor Disdag Balikpapan, Rabu (10/8/2022).

Arzaedi mengatakan, saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji di pangkalan tercatat masih sebesar Rp18 ribu untuk tabung gas elpiji 3 Kg, sementara disparitas harga jika dihitung secara ekonomi melihat elpiji 5,5 Kg sudah Rp100 ribu. 

"Kalau Rp100 ribu untuk yang elpiji 5 kg, maka 1 kg elpiji harusnya Rp20 ribu, kalau 3 kg maka Rp60 ribu itu harga ekonomisnya. Karena ini disubsidi jadi Rp18 ribu untuk yang elpiji 3 kg," jelas Arzaedi.

Baca Juga: Impor LPG Terus Naik, Pemerintah Ajak Masyarakat Beralih ke Kompor Induksi Listrik

Disparitas harga elpiji 5 kg dan elpiji 12 kg dengan elpiji subsidi 3 kg tercatat cukup jauh sehingga pelaku usaha termasuk pengguna rumahan lebih melirik elpiji 3 kg.

"Adapun pengecer terlalu tinggi kita lakukan survei di lapangan dapat di mana dan dapatnya berapa nominalnya. Kalau dia dapatnya pangkalan Rp18 ribu untuk yang elpiji 3 kg, tapi di jual Rp30 ribu itu rumusnya dari mana," tanyanya.

Karena itu, Pemkot Balikpapan bersama Pertamina dan Hiswana Migas Balikpapan akan melakukan sidak ke pangkalan dan restoran-restoran. Jika ditemukan menggunakan elpiji 3 kg langsung ditukar tabungnya ditempat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Ayu Almas

Bagikan Artikel: