Potensi buruk dunia digital terus bermunculan mengimbangi dampak positif. Setiap individu tetap harus waspada agar sisi kejahatan teredam sehingga diperlukan pemahaman teknologi terkait keamanan digital.
Malicious Software (Malwer) merupakan salah satu bagian sisi gelap teknologi. Perangkat lunak ini dirancang untuk mengontrol perangkat secara diam-diam, bisa mencuri informasi pribadi seseorang atau uang dari pemilik perangkat.
Baca Juga: Perkuat dan Siapkan Diri, Sambut Masa Depan di Era Digital
"Malware penting dipahami karena bila sudah menganggu bisa berbahaya," kata Founder-Komisaris Lenere Business Suite, Eko Prasetyo, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Selasa (9/8/2022), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.
Sekarang ini malware banyak masuk melalui media sosial, aplikasi percakapan, dan e-mail. Namun, beberapa aplikasi seperti Google Mail menyediakan fitur penyaringan sehingga setiap e-mail yang dicurigai langsung masuk Spam. Selain itu, banyak juga dipasang di website tidak jelas. Biasanya website yang berhubungan dengan kejahatan digital, seperti penyedia aplikasi bajakan.
"Itu bisa dipelajari, tapi jangan diklik. Biasanya ada attachment. Biasanya itu terjangkit malware. Kalau kita tidak sadar klik dan membuka, itu bakal langsung masuk," kata Eko.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna dengan 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan, pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum