Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Isu Bisnis Haram dan 'Urusan Wanita' Mulai Dikaitkan dengan Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Refly Harun: Harus Dibuka ke Publik!

Isu Bisnis Haram dan 'Urusan Wanita' Mulai Dikaitkan dengan Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Refly Harun: Harus Dibuka ke Publik! Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar

Jika pengungkapan tersebut tak dilakukan, maka menurut Refly itu adalah sesuatu yang aneh.

“Jangan sampai kemudian justru paradox. Katanya benteng terakhir, polisinya polisi justru malah tempat katakanlah kalau ada bisnis haram dsb bersemanyam. Ini kan Aneh bin Ajaib jadinya,” jelas Refly.

Baca Juga: Lagi dan Lagi... Kader Top PSI Menyatakan Dukung Anies Baswedan, Raja Juli Antoni Koar-koar Soal Politik Agama: Tidak Bisa Dinegosiasi!

Terkait tindakan pembunuhannya sendiri, Refly juga menilai tidak ada pembenaran melakukan hal tersebut terlepas dari apapun motif dan alasannya.

Hal ini karena menurut Refly, tidak ada moral dan legal standing untuk menghabisi nyawa orang lain apapun alasannya.

What ever it is, tetap saja tidak ada moral dan legal standing untuk menghabisi nyawa orang lain dengan alasan apapun apalagi dilakukan oleh seorang penegak hukum,” jelas Refly.

Polri Ogah Ungkap Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J

Kekinian, Polri lewat konfrensi pers terbaru mengungkapkan bahwa motif dari masalah Ferdy Sambo tidak akan diumumkan ke publik.

"Untuk menjaga perasaan semua pihak, biarlah jadi konsumsi penyidik dan nanti mudah-mudahan terbuka saat persidangan," kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto, kepada awak media, Kamis (11/8/22).

Hal ini senada dengan pernyataan Menko Polhukuam Mahfud MD yang sempat menyebut bahwa motof masalah pembunuhan ini hanya boleh didengar oleh orang dewasa.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: