Pegangan! Harga Mi Instan Mungkin akan Segera Naik 3 Kali Lipat Gara-gara Rusia
Penikmat mi instan yang mungkin tengah menyeruput makanan favoritnya itu sedang khawatir. Pasalnya, seorang pejabat Indonesia meramalkan kenaikan harga itu akan segera terjadi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan peringatan kemarin saat dia mengeluhkan berkurangnya impor gandum ke Indonesia.
Baca Juga: Meroket! Harga Mi Instan Naik Bukan Isu Belaka, Masyarakat Mulai Panic Buying?
“Tidak hanya kita harus menghadapi perubahan iklim, tetapi kita juga menghadapi perang Ukraina-Rusia, di mana 180 juta ton gandum tidak dapat diangkut keluar (dari Ukraina),” kata Syahrul.
“Hati-hati dengan mereka yang banyak makan mie berbahan dasar gandum. Segera harganya akan naik tiga kali lipat,” tambahnya.
Syahrul mengakui bahwa dia “berbicara secara ekstrem” karena sementara impor gandum terus berlanjut, sereal sudah menjadi sangat mahal.
“Sementara, kami tetap mengimpor gandum,” tambahnya.
Produsen mie instan terpopuler di Indonesia memang memanfaatkan gandum dalam produknya. Ada kekhawatiran selama berbulan-bulan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan menyebabkan kekurangan mi instan, karena Indonesia adalah salah satu pembeli gandum terbesar Ukraina.
Namun, harga mi instan sebagian besar tetap stabil sejak perang dimulai pada Februari, dengan produsen mengatakan mereka memiliki stok gandum yang cukup untuk mencegah kenaikan harga untuk tahun ini, setidaknya.
Dilihat dari komentar Syahrul, tampaknya waktu hidup dengan stok gandum akan segera habis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto