Fenomena cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan disertai angin kencang menerjang enam kelurahan di tiga kecamatan, Kota Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (13/8) pukul 15.30 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang mencatat wilayah yang terdampak meliputi Kelurahan Kasing dan Kelurahan Baring di Kecamatan Klojen. Kemudian Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Gadang dan Kelurahan Ciptomulyo di Kecamatan Sukun serta Kelurahan Sawojajar di Kecamatan Kedungkandang.
Peristiwa itu menyebabkan permukiman warga mengalami kerusakan di bagian atap dan beberapa pohon tumbang akibat tersapu angin kencang. Hasil kaji cepat didapatkan data kerusakan rumah ada sebanyak 48 unit termasuk 1 pondok pesantren dan 4 gedung sekolah.
Laporan visual yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa rumah mengalami kerusakan hingga hilang atap.
Laporan visual yang lain juga memperlihatkan beberapa struktur di teras rumah roboh rata dengan tanah dan sejumlah pohon mengalami patah batang dan ranting hingga ambruk mengenai rumah.
Di samping itu, reruntuhan rumah yang terdampak mengenai warga. Akibatnya 2 warga mengalami luka ringan dan 2 luka sedang. BPBD Kota Malang telah membantu evakuasi warga yang mengalami luka sedang untuk mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Tentara Soepraoen.
Selain membantu evakuasi warga terdampak, BPBD Kota Malang beserta tim gabungan juga memberikan bantuan berupa terpal dan membantu membersihkan puing reruntuhan rumah serta pohon tumbang.
Adapun kondisi per hari ini Minggu (14/7), warga mulai bergotong-royong membersihkan puing dan menata kembali rumah mereka yang terdampak angin kencang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini yang menyatakan hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Malang hingga Senin (15/8).
BMKG juga menyatakan wilayah Jawa Timur dalam status ‘waspada’ terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai angin hingga beberapa hari ke depan.
Menyikapi hal itu, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Upaya seperti monitoring lereng perbukitan, susur sungai dan pembersihan aliran sungai dan kanal sera irigasi agar dilakukan secara berkala untuk memininalisir potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan kondisi tata ruang lingkungan.
Kegiatan pemangkasan cabang dan ranting pohon di jalan-jalan utama maupun di wilayah permukiman padat penduduk agar dilakukan bersama, termasuk pengawasan kabel jaringan listrik dan komunikasi serta baliho maupun spanduk di perkotaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: