Anak Buah Ikut Terlibat Skenario Ferdy Sambo, Apakah Kapolda Fadil Imran Juga Mengetahui yang Sebenarnya Terjadi? Ini Analisis Refly Harun
Perkembagan kasus pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang kini diketahui didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo terus mendapat perhatian masyarakat.
Kini berbagai kalangan turut mengomentari peristiwa kelam di dunia kepolisian tersebut. Sosok Kapolda Metro Jaya Fadil Imran juga mulai dipertayakan mengapa sampai sekrang tidak diperiksa padahal kasus ini terjadi di wilayah hukumnya dan beberapa anak buahnya sudah ditahan.
Pelukan “telettubies” Fadil Imran dengan Fadil Imran di awal kasus pun dianggap sejumlah pihak meyakini bahwa sedari awal Kapolda Metro Jaya tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Hal ini juga disoroti oleh Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang menganggap memang ada kejanggalan karena posisi Fadil Imran seakan-akan tidak mengetahui apapun yang terjadi terkait Ferdy Sambo, padahal sejumlah anak buahnya telah ditahan.
“Bagaimana mungkin perwira mengenah Polda Metro Jaya terlibat dalam kasus Sambo ini sementara Kapoldanya tidak tahu, kemudian demikian juga Kapolres Jakarta Selatan Kapoldanya nggak tahu juga,” jelas Refly melalui kanal Youtubenya dikutip Senin (15/8/22).
Refly yang memang sedari awal menaruh perhatian penuh pada kasus Ferdy Sambo ini mengatakan ada dua kemungkinan yang tergambar dari pola rantai komando yang janggal terkait kasus Ferdy Sambo ini.
Pertama yakni Fadil Imran tahu tapi enggan terlibat lebih jauh, atau kedua Fadil Imran benar-benar tidak mengetahui skenario yang dimainkan oleh Ferdy Sambo.
“Dua kemungkinan, Kapolda Metro Jaya tahu dan terlihat ada keengganan untuk meminta pertanggung jawaban Kapolda meskipun itu sifatnya struktural. Yang Kedua Dia tidak tahu, kalau dia tidak tahu berarti dia dilangkahi. Jadi ada tangan-tangan mabes yang langsung jumping-up, tidak lagi melalui Kapolda tapi bisa langsung perintah,” uJar Refly.
Dua kemungkinan situasi terkait Fadil Imran dan Polda Metro Jaya terkait Ferdy Saambo tersebut dianggap Refly sebagai sebuah kebobrokan atau keburukan.
“Dua-duanya buruk sesungguhnya. Kalau tahu buruk berarti dia menyembunyikan Infomrasi atau jangan-jangan terlibat obstruction of Justice misalnya. Tapi kalau tidak tahu, bahwa ada komando-komando yang justru bisa melampaui Polda Metro Jaya walaupun yang dipakai aparat di bawahnya,” ungkap Refly.
Diketahui, setelah Kapolres Jakarta Selatan telah dimutasi imbas kasus Ferdy Sambo ini, sejumlah anggota kepolisian yang bertugas di Polda Metro Jaya diamankan karena diduga terlibat dalam skenario Duren Tiga Berdarah.
Mengutip laman Viva, Senin (15/8/22) nama-nama yang terlibat tersebut adalah Wadirkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Jerry Raimon Siagian, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Handik Zusen, Kasubdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Raindra Ramadhan Syah, Kasubdit Renakta Polda Metro Jaya AKBP Pujiyarto dan Kanit 2 Jatanras Polda Metro Kompol Abdul Rohim.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto