Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Armada Laut Hitam Diguncang, Bukan Karena Aksi Militer tapi Gara-gara Komandan Rusia Lakukan...

Armada Laut Hitam Diguncang, Bukan Karena Aksi Militer tapi Gara-gara Komandan Rusia Lakukan... Kapal penjelajah rudal Angkatan Laut Rusia, Moskva, berlayar kembali ke pelabuhan setelah melacak kapal perang NATO di Laut Hitam, di pelabuhan Sevastopol, Krimea, 16 November 2021. | Kredit Foto: Reuters/Alexey Pavlishak
Warta Ekonomi, Moskow -

Armada Laut Hitam Rusia yang berbasis di Krimea yang dicaplok telah mengangkat seorang komandan baru, kantor berita RIA mengutip sumber-sumber mengatakan pada Rabu (17/8/2022). Ini dilakukan setelah pangkalan militer Rusia di semenanjung itu diguncang oleh ledakan dalam sembilan hari terakhir.

Jika dikonfirmasi, pemecatan komandan sebelumnya Igor Osipov akan menandai pemecatan paling menonjol terhadap seorang pejabat militer dalam hampir enam bulan sejak invasi Rusia ke Ukraina, di mana ia telah menderita kerugian besar dalam hal personel dan peralatan.

Baca Juga: Tanpa Diduga, Tentara China Bergerak Menuju Rusia untuk Lakukan...

RIA milik negara mengutip sumber yang mengatakan kepala baru, Viktor Sokolov, diperkenalkan kepada anggota dewan militer armada di pelabuhan Sevastopol.

Satu sumber mengatakan itu "normal" bahwa penunjukan itu tidak diumumkan kepada publik pada saat Rusia melakukan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina.

Armada Laut Hitam, yang memiliki sejarah terhormat di Rusia, telah mengalami beberapa penghinaan publik selama perang yang diluncurkan Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari.

Pada bulan April, Ukraina menyerang kapal perang utamanya, Moskva, dengan rudal Neptunus, menyebabkannya terbakar dan tenggelam.

Pekan lalu pangkalan udara Saki di Krimea barat daya, dekat markas armada di Sevastopol, dihancurkan oleh serangkaian ledakan yang menghancurkan delapan pesawat tempur, menurut citra satelit.

Kemudian pada Selasa (16/8/2022), ledakan mengguncang gudang amunisi di sebuah pangkalan militer di utara semenanjung. Rusia menyebut itu tindakan sabotase, dan Ukraina mengisyaratkan itu bertanggung jawab.

Pada Rabu (17/8/2022) dinas keamanan FSB Rusia mengatakan telah menahan enam anggota dari apa yang disebutnya sel teroris Islam di Krimea, meskipun tidak mengatakan apakah mereka dicurigai terlibat dalam ledakan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: