Kisah Utang Negara: Salah Urus dan Kebijakan Serampangan Seret Suriname ke Jurang Utang
Pihak berwenang Suriname sedang mengejar serangkaian reformasi untuk meningkatkan prospek fiskal. Ini termasuk menaikkan harga listrik untuk mencapai pemulihan biaya, menurunkan tagihan upah sektor publik dengan membatasi pertumbuhan kompensasi nominal dan merampingkan tenaga kerja, dan mengurangi pajak pengecualian.
Mereka juga mengganti pajak penjualan dengan pajak pertambahan nilai dan mengejar teknis reformasi untuk meningkatkan pengumpulan dan administrasi pendapatan.
Baca Juga: Eritrea, Negara Tanduk Afrika Salah Satu Pemilik Utang Tertinggi di Dunia
Lebih luas lagi, mereka menerapkan pagar pembatas kelembagaan untuk memperkuat pelaporan data fiskal dan menciptakan anggaran yang lebih kuat kerangka.
Seperti disebutkan di atas, untuk memulihkan kesinambungan utang, Suriname perlu mencapai kesepakatan tentang restrukturisasi dengan kreditur eksternal, baik pejabat maupun swasta.
IMF telah menilai bahwa Suriname sedang mengejar negosiasi itikad baik untuk merestrukturisasi utang dengan kreditur swasta mereka, dan pihak berwenang tetap terlibat dalam negosiasi dengan China dan India.
Di domestik yang ada tunggakan kepada pemasok, Suriname sedang melakukan audit dan selanjutnya akan merancang rencana ini musim panas mendatang untuk melunasi tunggakan ini.
Suriname juga menjajaki kemungkinan cadangan minyak di lepas pantainya. Jika ladang minyak ini terbukti signifikan dan dapat dijangkau, kerangka ekonomi makro Suriname dan restrukturisasi utang amplop akan diperbarui oleh IMF sesuai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: