Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penyaluran Subsidi LPG Melon Dinilai Masih Belum Tepat Sasaran, Bakal Ada Kebijakan Baru?

Penyaluran Subsidi LPG Melon Dinilai Masih Belum Tepat Sasaran, Bakal Ada Kebijakan Baru? Kredit Foto: Antara/Subur Atmamihardja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah menyatakan penyaluran subsidi, khususnya LPG tabung 3 kilogram yang ditujukan untuk golongan masyarakat tidak mampu penyalurannya masih belum optimal, pemerintah menilai penyaluran masih belum tepat sasaran.

Mengutip dari buku II nota keuangan 2023, dalam pelaksanaan pengelolaan subsidi energi, salah satu tantangannya ialah terkait dengan distribusi subsidi LPG tabung 3 kilogram. Dalam hal ini, data masyarakat yang berhak menerima subsidi tersebut masih belum akurat.

Baca Juga: Impor LPG Terus Naik, Pemerintah Ajak Masyarakat Beralih ke Kompor Induksi Listrik

Oleh karena itu, dalam upayanya untuk melindungi seluruh lapisan masyarakat, Pemerintah melakukan akselerasi reformasi terhadap sistem Perlindungan Sosial (Perlinsos). Akselerasi ini ditujukan untuk mencapai pertumbuhan yang inklusif serta peningkatan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam jangka panjang.

Sebagaimana diketahui, masih terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan program perlinsos, antara lain: (1) akurasi data untuk penargetan program yang belum sepenuhnya akurat, (2) fragmentasi antar program perlinsos yang belum tersinergi dengan baik, (3) pemberian program yang belum sepenuhnya disertai dengan kebijakan graduasi kemiskinan yang terukur, serta (4) masih diperlukan penguatan program guna menghasilkan sistem perlinsos yang responsif terhadap krisis di masa depan.

"Akselerasi reformasi perlinsos juga didasari atas kebutuhan akan transformasi sistem perlinsos yang lebih tepat sasaran dan berdampak optimal terhadap pencapaian target kesejahteraan," dikutip dari Buku II nota keuangan 2023.

Maka dari itu, pemerintah terus berupaya untuk melakukan perbaikan basis data penerima manfaat dalam melakukan transformasi subsidi LPG tabung 3 kilogram agar tepat sasaran, melalui integrasi dengan program perlinsos lainnya, serta penyesuaian harga jual eceran (HJE) LPG tabung 3 kilogram secara bertahap, yang diselaraskan dengan kondisi perekonomian.

Adapun untuk pemutakhiran basis data, pemerintah telah membentuk Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), melalui pembentukan ini, basis data penerima manfaat kini dapat mencakup 100 persen penduduk, dinamis, dan dapat secara reguler dimutakhirkan, melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Regsosek merupakan sistem dan basis data dari seluruh penduduk yang terdiri dari profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan yang terhubung dengan data induk kependudukan serta basis data lainnya hingga tingkat desa/kelurahan/lainnya.

Regsosek akan mampu memperluas jangkauan pemberian program bantuan, meningkatkan efektivitas penyaluran program, meningkatkan pemberdayaan bagi penerima manfaat, serta menciptakan sistem pemantauan dan evaluasi yang lebih baik ke depannya.

Sebagai informasi, volume penyaluran LPG tabung 3 kilogram mengalami tren peningkatan dari realisasi penyaluran sebanyak 6,5 juta metrik ton pada 2018, menjadi 8 juta metrik ton pada kuota APBN 2022.

Baca Juga: Jawab Suara Rakyat Soal Ferdy Sambo, Jenderal Listyo Sigit Keluarkan Instruksi Tegas

Adapun anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis tertentu, dan LPG tabung 3 kilogram pada RAPBN 2023, pemerintah menetapkan anggarannya sebesar Rp138,33 triliun. Anggaran ini lebih rendah 7,4 persen dibandingkan dengan outlook 2022 yang sebesar Rp149,36 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Martyasari Rizky
Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: