Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenparekraf Gandeng Surplus Indonesia Luncurkan Sustainable Food Tourism

Kemenparekraf Gandeng Surplus Indonesia Luncurkan Sustainable Food Tourism Kredit Foto: Kemenparekraf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng Surplus Indonesia yang didukung sejumlah industri perhotelan meluncurkan program Sustainable Food Tourism yang diharapkan dapat menekan tingkat food waste dan food loss (sampah makanan) di Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah makanan (food loss and waste) terbesar di dunia.

Baca Juga: Menparekraf: Sejarah Jadi Salah Satu Tema Wisata Paling Diminati Wisatawan Pascapandemi

Berdasarkan data hasil kajian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sampah makanan yang terbuang di Indonesia sejak tahun 2000 hingga 2019 mencapai 23-48 juta ton per tahun (setara 115-184 kilogram per kapita per tahun).

"Masalah sampah makanan yang besar di Indonesia di sisi lain menjadi sebuah ironi. Karena berdasarkan data dari Global Hunger Index 2021, tingkat kelaparan di Indonesia berada di peringkat ketiga di Asia Tenggara. Kondisi ini merupakan masalah kita bersama, terutama pada sektor industri pariwisata pada hotel dan restoran yang memiliki fasilitas food and beverage," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.

Untuk itu pihaknya bekerja sama dengan Surplus Indonesia dan jaringan hotel di tanah air membuat program demi menekan laju permasalahan food waste and food loss.

"Melalui kolaborasi Kemenparekraf bersama Surplus Indonesia dan jaringan hotel diharapkan upaya bersama ini dapat menekan laju food waste dan food loss pada industri perhotelan dan berkomitmen bersama dalam menyelesaikan permasalahan food waste dan food loss," ujarnya.

Dalam kesempatan itu Menparekraf Sandiaga juga menjelaskan tentang realisasi investasi yang didapat para pelaku ekonomi kreatif peserta program Food Startup Indonesia.

Baca Juga: Menparekraf: Cangkang Sawit Berpotensi Besar Diolah Jadi Berbagai Produk Kreatif

Pada periode Januari hingga Agustus 2022, para alumni peserta FSI telah mendapatkan komitmen pembiayaan dengan total nilai investasi sebesar Rp46,9 Miliar, di antaranya brand Vilo Gelato yang mendapatkan pembiayaan dari LandX, salah satu platform fintech securities crowdfunding yang telah berizin dari OJK sebesar Rp14,7 miliar.

Kemudian ada Baranusa by Katuju yang mendapatkan pembiayaan bisnis sebesar Rp6 miliar dari angel investor yaitu Siti Bening Lestari dan Prasetyo Dwi Nugroho setelah mengikuti Demoday FSI 2022 di Bali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Ayu Almas

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: