"Masak, berdiskusi satu kali, kita bicara Pilpres," pekik Ali.
Terpisah, politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno menyebut politik itu susah ditebak. Tergantung suhu dan cuaca politik.
"Jadi semua masih mungkin. Ini lah yang membuat politik menjadi seni yang mengasyikkan, penuh kejutan dan hal-hal tak terduga," tandas Hendrawan.
Sementara itu, sejumlah analis mencium ada perubahan peta koalisi parpol di balik pertemuan PDIP dan NasDem. Pendiri Indonesia Political Power, Ikhwan Arif menyebut, safari politik PDIP untuk menggenjot nama Puan jelang Pilpres 2024.
"Pertemuan ini bukan sekedar penjajakan koalisi saja, tetapi sekaligus branding nama Puan Maharani sebagai capres terkuat PDIP," kata Ikhwan dalam keteragannnya, kemarin.
Di sisi lain, Pengamat Politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad beranggapan Puan itu ditokohkan di partainya.
Makanya, pertemuan Puan dengan Paloh bisa saja menghambat energi Anies dan Ganjar yang wacananya akan diusung NasDem.
"Sebagai elit utama dari partai terbesar, tentu Puan punya peluang untuk dimajukan sebagai capres," jelas Saidiman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: