Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuangan Berkelanjutan Punya Peran Penting Bawa RI jadi Negara Maju di 2045

Keuangan Berkelanjutan Punya Peran Penting Bawa RI jadi Negara Maju di 2045 Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai keuangan berkelanjutan mempunyai peran penting dalam mengakselerasi reformasi struktural dan mentransformasi ekonomi Indonesia untuk mencapai visi menjadi negara maju di tahun 2045.

"Di sinilah inisiatif keuangan berkelanjutan memegang peran yang penting mndukung komitmen menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berdaya tahan, ramah lingkungan dan sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG's) PBB," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam webinar Warta Ekonomi bertajuk Sustainability Financing di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, keberlanjutan lingkungan hidup dan perubahan iklim telah menjadi perhatian kita bersama. Di sektor keuangan, perubahan iklim dapat membawa risiko fisik yang bisa merusak infrastruktur, meningkatkan risiko kredit dan memicu instabilitas apabila tidak dimitigasi dgn hati-hati. Baca Juga: Tantangan Indonesia Menuju Ekonomi Berkelanjutan

"Terdapat kebutuhan mendesak bagi kita untuk bekerjasama dan memikirkan rencana realistis yang dapat menyeimbangkan kepentingan lingkungan, ekonomi, dan sosial secara keberlanjutan," pungkasnya.

Untuk mengembangkan keuangan berkelanjutan, OJK telah mengeluarkan Roadmap Keuangan Berkelanjutan Tahap II dan telah menerbitkan Taksonomi Hijau pada awal 2022 lalu. Di sisi lain, OJK juga memusatkan fokusnya pada dua prioritas utama dalam mengembangkan keuangan berkelanjutan.

Pertama, business matching yang melibatkan pelaku di sektor jasa keuangan dan pelaku industri riil untuk berdiskusi terkait berbagai proyek hijau. Kedua, bauran kebijakan insentif dan disinsentif.

"Sekali pun OJK telah mengeluarkan insentif bagi penerbitan green bond dan ekosistem kendaraan listrik, diperlukan insentif dan disinsentif lainnya untuk mendorong pembiayaan di sektor hijau," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Divisi Manajemen Risiko BNI, Rayendra Minarsa Goenawan mengungkapkan, BNI memanfaatkan peluang yang ada dalam menyusun inisiatif ekonomi berkelanjutan agar program dapat terlaksana dengan tepat sasaran.

"Ada peluang pajak karbon, kami menyambutnya dengan memberikan pembiayaan kendaraan listrik yang bekerja sama dengan anak perusahaan kami, yaitu BNI Multifinance. Hal ini disambut baik oleh masyarakat," kata Rayendra.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: