Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuangan Berkelanjutan Punya Peran Penting Bawa RI jadi Negara Maju di 2045

Keuangan Berkelanjutan Punya Peran Penting Bawa RI jadi Negara Maju di 2045 Kredit Foto: Fajar Sulaiman

Kemudian, BNI juga melihat peluang pembiayaan dan investasi bahan bakar alternatif. Perseroan kemudian merespons peluang ini dengan bekerja sama dengan PLN melalui skema SPKLU Partnership Investor Own Investor Operate (IO2).

Adapun per Juni 2022, porsi pembiayaan berkelanjutan BNI telah mencapai Rp176,6 triliun atau 28,5% dari total kredit perseroan. Sementara pembiayaana hijau BNI mencapai Rp58,6 triliun atau 9,5% dari total kredit perseroan.

Sementara itu, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi menuturkan, pihaknya melakukan dua pendekatan utama dalam mendorong pembiayaan berkelanjutan.

Pendekatan pertama adalah level kebijakan. Pada level ini, Citi Indonesia secara aktif menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga sektor publik. Melalui komunikasi ini, Citi Indonesia membuka ruang diskusi untuk mengulas bagaimana caranya menyusun regulasi yang sesuai dengan kondisi negara dengan berbasis best practices.

"Kami juga melibatkan institusi supranasional, seperti Bank Dunia. Contoh, sesudah COP26, kami menggelar konferensi yang melibatkan Ibu Sri Mulyani dan CEO Citi Jane Fraser," imbuh Batara. Baca Juga: Blended Finance Solusi Atasi Pembiayaan Pembangunan Berkelanjutan

Kemudian, pendekatan berikutnya adalah pada level eksekusi. Pendekatan ini lebih memfokuskan komunikasi Citi Indonesia dengan para klien. Msalnya, PLN dan Pertamina, yakni bagaimana mereka dapat mencapai target transisi dan Citi Indonesia dapat membantu mempercepat implementasi dari komitmen tersebut.

Di sisi lain, PT Bank DBS Indonesia telah meraih US$35 miliar year-to-date (ytd) untuk keuangan berkelanjutan. Perbankan membidik angka US$50 miliar di 2024 mendatang.

"Kami telah menjadi bank yang sangat fokus dengan sustainability financing," kata Kunardy Lie, Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia.

Selain capaian tersebut, DBS Indonesia juga telah memiliki Sustainable and Transition Finance Framework and Taxonomy. Lalu, Perbankan juga bergabung dengan Net-Zero Banking Alliance (NZRA) yang merupakan inisiatif Keuangan Program Lingkungan PBB.

"Kami juga memiliki komitmen untuk net zero lending pada 2050. Ini adalah suatu target yang kami rasa cukup menantang, tapi kami harus mulai dari sekarang," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: