Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Perlu Saring Informasi, Ini Cara Mudah Proteksi Diri dari Hoax di Media Sosial

Tak Perlu Saring Informasi, Ini Cara Mudah Proteksi Diri dari Hoax di Media Sosial Kredit Foto: Unsplash/Markus Winkler
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemajuan teknologi informasi semakin masif. Digitalisasi membuat masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi. Di sisi lain, setiap individu juga harus lebih kritis dalam menyaring berita sebelum menyebarluaskannya.

“Kita selalu fokus pada informasi yang disaring. Tapi sebelum menyaring informasi, sebenarnya ada satu langkah lagi, yaitu menyaring sumber informasi,” kata CEO and Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Selasa (23/8/2022).

Baca Juga: Surat Bung Hatta untuk Kakek Anies Baswedan Dipastikan Hoax!

Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.

Sekarang ini informasi hoax semakin merajalela di media sosial. Karena itu, setiap individu harus teliti dalam menyaring informasi.

Informasi yang masuk media sosial setiap individu, lanjut Theo, ditentukan algoritma dari siapa yang izinkan untuk share dan apa yang suka dilihat. Sehingga kalau seseorang bilang banyak informasi toxic yang hoax, itu karena yang di-follow justru akun suka menyajikan hal-hal tidak kredibel.

“Sebelum menyaring informasi, saring dulu sumbernya. Ketika sumbernya sudah tersaring, otomatis informasinya tersaring satu lapis lebih depan,” kata Theo.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain CEO and Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick. Kemudian Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom, serta Relawan Mafindo Mojokerto, Ananda Saadatul Maulidia, S.Psi., M.Psi.

Baca Juga: Soal Penembakan Pengawal Habib Rizieq di KM 50, "Polisi Mau Dijebak dan Dihabisi Preman FPI"

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Bagikan Artikel: