Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto, menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah terperangkap masuk dalam blok tertentu dalam menyikapi tantangan dinamika geopolitik dan geomaritim global saat ini.
“Kita tidak pernah terperangkap untuk merasa harus menjadi bagian dari salah satu blok tersebut,” kata Andi dalam Jakarta Geopolitical Forum (JGF) Ke-6, di Jakarta, Rabu (24/8).
Ia menyebut Indonesia tidak pernah berada dalam posisi harus memilih antara aliansi atau blok tertentu, lantaran selalu bebas dan aktif mencari opsi-opsi yang memungkinkan agar dunia tidak terpilah menjadi dua pertarungan blok.
“Baik dulu di masa perang dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, ataupun pada saat Amerika Serikat muncul sebagai hegemoni tunggal. Kita harus mencari cara-cara opsi-opsi lain yang lebih mengedepankan kepentingan nasional kita,” katanya.
Indonesia, kata Andi, kerap kali mengandalkan kebijakan-kebijakan yang dilakukan secara sekaligus, yaitu doktrin politik luar negeri bebas aktif, sentralitas ASEAN bila urusannya menyangkut kawasan Asia Tenggara dan mengupayakan solusi lain yang bersifat teknikal fungsional.
Ia memberi contoh upaya yang dilakukan Indonesia dalam mengedepankan solusi lain yang bersifat teknikal fungsional, yakni kunjungan Presiden Joko Widodo ke Russia dan Ukraina beberapa waktu lalu guna menawarkan opsiopsi perdamaian.
Lemhannas menyelenggarakan Jakarta Geopolitical Forum (JGF) Ke-6 atau The 6th Jakarta Geopolitical Forum secara hibrida pada 24 dan 25 Agustus 2022
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait: