Ungkit Mafia dan Uang Haram, Pengacara Brigadir J Endus Kejanggalan Penanganan Kasus Ferdy Sambo
Kamaruddin Simanjuntak mencium ada skenario baru dalam penanganan kasus pembunuhan berencana Brigadir Joshua alias Brigadir J.
Hal itu diungkap pengacara tersebut dalam video yang tayang di kanal Youtube Refly Harun, Sabtu (27/8/2022).
Baca Juga: Ungkit Judi dan Narkoba, Eks Menterinya Jokowi Bongkar Habis Catatan Hitam Squad Ferdy Sambo
Ia menceritakan, dalam otopsi ulang tersebut, keluarga mengutus dua dokter.
Dua dokter tersebut ditugaskan untuk mengikuti proses otopsi yang dilakukan di RSUD Sungai Bahar, Jambi.
Setelah otopsi ulang rampung, kedua dokter dimaksud langsung memberikan laporan perihal otopsi ulang Brigadir Joshua.
“Hasil kerjanya saya potret, kemudian saya minta notariskan (datanya),” ujar Kamaruddin, dilansir PojokSatu.id dari Disway.id, Minggu (28/8/2022).
Setelah diperiksa Kamaruddin, dua keterangan dari dua dokter itu ternyata hasilnya sama.
“Setelah itu kita pulang ke Jakarta. Saya antar (2 data dari dokter) ke Bareskrim,” terangnya.
Nah, saat di Bareskrim itulah Kamaruddin menilai mulai ada kejanggalan.
“Penyidiknya terima ini bukti, setelah diterima entah dibawa kemana saya tidak ngerti,” ujarnya.
“Apa dibawa ke toilet atau dibawa kemana, nggak ngerti,” sambungnya.
Baca Juga: Kukuh Ngaku Dilecehkan Brigadir J, Ahli Hukum: Istri Ferdy Sambo Mau Tutupi Kebenaran!
Namun kemudian penyidik itu kembali bersama perwira menengah dan menyatakan hasil otopsi ulang itu tak bisa diterima.
“Pulang-pulang bawa teman perwira menengah. ‘Bang, buktinya ditolak, bang. Karena yang diterima bukti dari dokter forensik’,” beber Kamarddin menirukan penyidik.
Hal itulah yang membuat Kamaruddin mengaku heran. Semestinya, data dari dua dokter utusan keluarga Brigadir Joshua, harusnya bisa diakui.
Baca Juga: Soal Kaitan Ferdy Sambo dan LGBT, Pengacara Brigadir J: Karena Itulah Kami Perlu Membuat Laporan!
“Kami mengirimkan duta (dokter) dua orang. Ini hasil penguatan mereka,” heran dia.
“‘Mohon maaf, bang, pimpinan kita tidak bisa menerima’,” tutur Kamaruddin menirukan perwira menengah tersebut.
Karena data dua dokter tersebut ditolak, Kamaruddin yakin hasil visum mengikuti hasil otopsi pertama.
“Saya sudah berpikir bergitu, karena ini data yang begitu akurat kok ditolak,” heran dia.
“Maka saya sebarlah ini ke media sosial. Pokoknya masyarakat harus tahu,” sambungnya.
Menurut Kamaruddin, penolakan ini cukup aneh dan ia meyakini ada pengaruh mafia di dalamnya.
“Saya semakin yakin ini pengaruh mafia, terlalu banyak makan uang haram,” ucap Kamaruddin.
Baca Juga: Ferdy Sambo Bawa Petaka Buat Jokowi, Dahlan Iskan: Bola Panas, Istilah ''Oknum'' Tidak Laku Lagi
“Maka, mulailah saya berpikir kenapa polisi kayak begini?” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar