Pemanfaatan media sosial semakin beragam. Sekarang ini banyak orang memaksimalkan medsos untuk personal branding dengan memproduksi konten sesuai passion dan bakat.
Teknik amati, tiru, dan modifikasi merupakan sesuatu yang lumrah sekarang ini. Seseorang tidak akan terkena legal strike, kecuali benar-benar menyadur atau menjiplak tanpa mencantumkan nama sumber. Perilaku negatif tersebut disebut plagiasi atau meniru karya orang lain.
“Mencari ide melalui internet termasuk juga mengambil beberapa ide melalui internet tidak masalah. Yang penting pada saat ingin mengunggah konten kita kemukakan sumbernya. Menunjukkan bahwa kita merepost, kalau memang merepost,” kata Managing Director D&D Consulting dan Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani SSi. MM saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Jumat (26/8/2022).
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial. Dapat dikatakan pengguna internet mencapai 61.8% dari total populasi Indonesia.
Ketika membuat konten, menurut Sudaryani, individu sebaiknya menggunakan konsep membangun kreativitas. Ide boleh diambil dari internet, kemudian dikembangkan dan dimodifikasi. Misalnya, mengulas dan mengomparasinya dengan pengalaman pribadi atau orang terdekat. Sehingga konten yang dihasilkan lebih kaya akan isi dan sarat akan sharing pengalaman.
“Pengalaman saya dalam membuat konten, yang ada unsur dialami orang lain atau diri kita sendiri, sharing pengalaman peribadi jauh lebih banyak peminatnya dibandingkan sekadar kata-kata atau bunga-bunga. Filosofis untuk anak-anak generasi milenial tidak terlalu diminati. Tapi begitu ada unsur sharing pengalaman pribadi, justru lebih diminati,” kata Sudaryani.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Managing Director D&D Consulting dan Founder Assessme.id, Ni Made Sudaryani SSi. MM. Kemudian Program Manager Njombangan dan Dosen UNWAHA, Purbowo, S.Agr., M.P, serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), Public Figure, dan Dadpreneur, Indra Brasco.
Baca Juga: Jadikan Passion Sebagai Konsep Dasar Konten Media Sosial
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar