Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dituding Terima Amplop Gegara Lindungi Anak Ferdy Sambo, Kak Seto Tantang Deolipa Duduk Bareng

Dituding Terima Amplop Gegara Lindungi Anak Ferdy Sambo, Kak Seto Tantang Deolipa Duduk Bareng Kredit Foto: Suara.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tudingan yang dilakukan oleh mantan pengacara Bharada E, tersangka pembunuh Brigadir J, Deolipa Yumara atas tindakan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi yang dinilai menerima suap untuk melindungi anak tersangka Ferdy Sambo.

Pria yang akrab disapa Kak Seto mengatakan beredarnya informasi yang salah di masyarakat yang seolah-olah tertangkap bahwa dirinya hanya bisa membela anak dari golongan kelas menengah atas dapat ia maklumi.

"Kalau banyak pihak menghujat saya, saya bisa maklum sekali, saya menghadapi itu hanya bisa senyum dan ucapkan terima kasih, bahkan kalau perlu kita ketemu kita ngobrol baik-baik kepada Mas Deolipa atau ibu-ibu," ujar Kak Seto saat dikonfirmasi Warta Ekonomi, Senin (29/8/2022).

Baca Juga: Kak Seto Pilih "Pelihara Anak Jenderal", Kukuh Ingin Istri Ferdy Sambo Tak Masuk Jeruji Besi 

Kak Seto mengatakan tindakanya tersebut berlandaskan kepada amanat UU perlindungan anak tahun 2014 bahwa anak-anak yang memerlukan perlindungan khusus, salah satunya adalah anak yang terstigma atau terlabelisasi yang dikaitkan perilaku orang tuanya. 

Menurutnya, yang pertama kali harus memberikan perlindungan adalah negara seperti pemeritah pusat, pemerintah daerah, lalu lembaga yang lain seperti KPAI atau institusi Polri itu sendiri. 

Lanjutnya, tindakan tersebut berlandaskan pada keinginan untuk dapat membahagiakan anak Indonesia dan sekaligus memperingatkan pemerintah untuk dapat mendorong hal tersebut. 

"Tapi juga ini mengingatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga negara yang lain maju ke depan, bukan hanya untuk anak jenderal saja, tapi juga anak-anak rakyat kecil yang kadang-kadang tidak mendapatkan perhatian," ucapnya.

Kak Seto melanjutkan, dirinya tidak terima dengan informasi yang lebih disorot bahwa dia mendapatkan amplop daripada kasus pembunuhan Brigadir J yang sedang terjadi. 

"Kalau dibilang mendapatkan amplop coklat, boro-boro deh, misalnya toh saya nanti ke Magelang saya kan juga sudah koordinasi ke Biro Psikologi Polri, tapi kan Biro Psikologi lebih banyak mengurus kasus pemeriksaan orang dewasa, mungkin kalau memang memerlukan bantuan saya yang memang sudah spesialis anak saya siap, dan itu pun biaya tiket saya sendiri (yang tanggung), enggak akan mau dibiayai oleh Polri atau siapapun dan itu bagian dari dedikasi saya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: