Manuver Militer China di Luar Dugaan, Presiden Taiwan: Cukup Hadapi dengan Tenang
Manuver pesawat tempur dan kapal perang China di sekitar Taiwan berlanjut. Presiden Tsai Ing-wen menyerukan agar militer negaranya tetap tenang untuk menghadapi armada Beijing.
China terus melakukan tekanan militer terhadap Taiwan setelah kunjungan Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei pada awal Agustus.
Baca Juga: Militer Taiwan Bisa Makin Kuat Berkat Biden, Terkuak Alasannya
Beijing awalnya membalas dengan latihan militer besar-besaran di dekat Taiwan denhan menembakkan rudal. Beberapa rudal mendarat di zona ekonomi Jepang dan dianggap sebagai eskalasi serius.
China juga mengirim kapal perang dan pesawat ke Taiwan dalam jumlah besar.
Tsai mengatakan, Taiwan harus tetap terkendali meskipun ada tekanan harian dari China.
“Semakin provokatif tentara musuh, semakin stabil kita. Kami tidak akan membiarkan pihak-pihak yang berseberangan membuat konflik dengan alasan yang tidak pantas,” kata Tsai saat berkunjung ke stasiun angkatan laut di Penghu.
Dalam kunjungan itu, Tsai memeriksa skuadron radar, perusahaan pertahanan udara, dan armada angkatan laut. Sementara di pangkalan udara Magong, Tsai disambut oleh pilot yang berdiri di depan jet tempur Angkatan Pertahanan Pribumi buatan Taiwan.
“Anda adalah kebanggaan rakyat Taiwan. Ketika setiap orang Taiwan melihat Anda mengenakan seragam militer nasional, hati semua orang dipenuhi dengan rasa hormat dan terima kasih," kata Tsai.
Sebelumnya manuver terbesar China telah mengganggu penangkapan ikan, pengiriman barang, dan lalu lintas udara. Beijing terus menekan Taiwan dalam beberapa pekan terakhir dengan penerbangan harian oleh pesawat tempur dan navigasi kapal perang. Mereka seringkali melintas di atas garis tengah Selat Taiwan, yaitu jalur air yang memisahkan Taiwan dari China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto