Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantuan Udara Siap Dikirim, Amerika Latih Mantan Pilot Afghanistan buat Diutus Berperang di Ukraina

Bantuan Udara Siap Dikirim, Amerika Latih Mantan Pilot Afghanistan buat Diutus Berperang di Ukraina Kredit Foto: Reuters/Kuba Stezycki
Warta Ekonomi, Washington -

Mantan pilot Afghanistan yang telah dilatih akan dikirim melalui Polandia ke Ukraina. Departemen Pertahanan Amerika Serikat melatihnya di California.

Informasi tersebut dilansir dari kantor media Rusia TASS, Selasa (30/8/2022), mengutip sumber diplomatik militer.

Baca Juga: Inggris Kaget Ukraina Sukses Cari Kelemahan Rusia di Medan Perang: Wow, Formasinya!

Menurut sumber yang dikutip media Rusia, ini melibatkan mantan pilot dan warga Afghanistan lainnya yang pernah bertugas di unit khusus. 

“Mereka juga ditawari untuk menjalani pelatihan dan menandatangani kontrak yang melibatkan pengerahan berikutnya ke zona tempur di Ukraina,” lapor TASS mengutip sumber anonim.

Namun, kantor berita itu mengeklaim, langkah-langkah ini tidak akan mempengaruhi hasil operasi militer khusus Rusia di Ukraina. 

Pihak Amerika Serikat sendiri belum memberikan tanggapan atas pemberitaan Tass tersebut.

Setelah jatuhnya pemerintahan Ashraf Ghani di Afghanistan, banyak staf militer dan angkatan udara Afghanistan yang berpengalaman melarikan diri dari negara itu.

Mereka mengungsi ke Tajikistan, Uzbekistan, Uni Emirat Arab dan Amerika Serikat.

Mereka pergi sambil membawa serta pesawat tempur dan persenjataan canggih agar tidak jatuh ke tangan Taliban.

Beberapa pilot lain dari Sayap Misi Khusus juga menerbangkan pesawat mereka melintasi perbatasan, menurut laporan. 

Beberapa pilot juga ditahan selama lebih dari tiga bulan oleh pihak berwenang di Tajikistan setelah mereka melintasi perbatasan dari Afghanistan dalam upaya untuk menyelamatkan nyawa mereka.

Menurut laporan PBB, lebih dari 100 personel militer Afghanistan dari pemerintah sebelumnya tewas sejak Taliban berkuasa. Banyak yang meninggalkan negara itu tanpa keluarga mereka.

Sebuah laporan Human Rights Watch yang dirilis pada akhir November 2021 menuduh bahwa Taliban mengeksekusi puluhan anggota pasukan keamanan Afghanistan setelah mereka menyerah. 

Para peneliti di organisasi itu mengatakan Taliban juga menargetkan anggota keluarga mantan anggota pasukan keamanan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: