Fakta Rekonstruksi Brigadir J: Adegan Kuat Ma’ruf dengan Putri Candrawathi Lebih Banyak
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik menyebut jika asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo, Kuat Maruf memarahi Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Dari pengakuan Kuwat, dirinya marah lantaran menduga Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi di Magelang.
Bahkan, Kuat sampai menyiapkan pisau sebagai alat untuk mengancam Brigadir J.
"Kalau dilihat konstruksi, Kuat sampai mengancam membawa pisau itu kan. Marah dia (Kuat) kan. Itu dibenarkan, ketika dia (Kuat) merekonstruksikan itu, dibenarkan oleh saksi yang lain," ujar Taufan.
Baca Juga: Deolipa Yumara Sebut Isu Putri Candrawathi dengan Kuat Ma’ruf Selingkuh, Pengacara Bantah Keras
Kemudian, dalam rekonstruksi ada adegan di mana Kuwat Ma'ruf cukup lama bersama istri Ferdy Sambo di kamar.
Ketika itu, Taufan mengatakan, Kuwat menemui istri Ferdy Sambo lantaran mendapat perintah untuk menginformasikan peristiwa tersebut kepada suaminya.
"Dalam pengakuan yang mereka berikan (Kuat dan istri Ferdy Sambo) setelah almarhum (Brigadir J) ini turun, Kuat itu menemui ibu PC (Putri Chandrawathi) tadi, nanya apa yang terjadi," ungkap Taufan.
"Kemudian, dia (Kuat) diperintahkan melakukan sesuatu, termasuk menemui suaminya," kata Taufan.
Baca Juga: Putri Candrawathi Ogah Ditahan, Alasannya: "Kemanusiaan"
Setelah itu, Kuwat memanggil kembali almarhum Yosua itu untuk naik ke atas dan bertemu Putri di kamar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sabrina Mulia Rhamadanty